Memo Ketua PWM Sumbar,14.1.17, Milad MA KMM ke-87 dan Pembangunan Masjid Raya



Memo Ketua PWM Sumbar,14.1.17, Milad MA KMM ke-87 dan Pembangunan Masjid Raya










سُوۡرَةُ الرّعد
لَهُ ۥ مُعَقِّبَـٰتٌ۬ مِّنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهِۦ يَحۡفَظُونَهُ ۥ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِہِمۡۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوۡمٍ۬ سُوٓءً۬ا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۥۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ (١١)


Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (11)


Padang, Shofwan (Memo-14/1/17)
      Bismillah. Kini sedang berlangsung peringatan Milad MA KMM (Madrasah Aliyah Kuliyatul Muballighin Muhammadiyah) Padang Panjang ke-87. Menurut pesan whatsapp  (WA) Dra. Hj. Derliana, MA.,  Kepala MA KMM ini 9 Desember 2016, rangkaian kegiatan berlangsung dari 12 sampai dengan 19 Januari 2017. Derliana adalah Kepala MA terbaik nasional 2016.

Lanjutannya pada tanggal 20 Januari kegiatan itu disudahi dengan peletakan Batu Pertama Masjid Raya Taqwa Muhammadiyah Padang Panjang oleh tokoh nasional dan Muhammadiyah.

Menurut Ketua dan Sekretaris PDM, Drs. H. Abizar Lubis, MA dan Indra Madi, S.Ag,  serta Ketua Pembangunan H. Ali Usman Syuib, SE seorang pengusaha dan Ketua Cabang Muhammadiyah Padang Panjang Barat, surat sudah dikirim meminta kehadiran beberapa tokoh.

Awal pembenahan lahan utk Masjid Raya Taqwa Muhammadiyah Padang Panjang



Para tokoh  utama pada agenda peletakan batu pertama   Dr. H. Haedar Nashir, M.Si, Ketua Umum PP Muhammadiyah, 2015-2020;  Prof. Dr. H. Din Syamsuddin, MA, Ketua Umum PP Muhammadiyah, 2005-2015 dan Ketua MPR RI Dr. H. Zulkifli Hasan, SE, MM.  Kehadiran mereka sedang diproses. Buat sementara ada tanda kondusif pada  tanggal 13.1.17 dalam satu kesempatan Ketua Pembangunan bertemu langsung dengan Ketua MPR di BIM Padang dan mendapat isyarat positif.



Dengan iringan doa semua, semoga sesuai ikhtiar berhasil dikabulkan-Nya. Otomatis perenungan bertunas  dalam pikiran,   kalbu dan sekujur nafas  warga Muhammadiyah.  Peringatan milad ini adalah momentum emas untuk meningkatkan semangat, melanjutkan amaliah, merekonstruksi yang kurang dan mereformasi yang tertinggal untuk kemajuan yang berkelanjutan.

Mengubah keadaan adalah fungsi manusia sebagai khalifah di permukaan bumi (QS, 2:30). Mengubah dari yang tidak ada menjadi ada. Dari yang buruk kepada yang baik. Dari yang kurang kepada yang cukup (QS, 13:11).

 Itulah motivasi yang selalu mengiang  di telinga, mengalir dalam detak jantung dan darah setiap muslim dalam berbagai halaqah, taushiyah, taklim, pengajian dan dalam amal sehari-hari.


Motivasi itu nampaknya menjadi batu pijak kokoh para angkatan muda yang kini bertungkus lumus di Kauman Padang Panjang.

 Kauman andalah calling name yang sama tuanya dengan Kulliyatul Muballigin Muhammadiyah di Kauman ini.

 Raflis Dt. Mangkuto Nan Itam,  menulis :
     Lembaga pendidikan Muhammadiah yang pertama didirikan di Sumatera  atau di wilayah Indonrsia Bagian Barat adalah di Kauman Padang Panjang. Memang untuk mengembangkan cita-cita sebuah organisasi secara efektif  termasuk Persyarikatan Muhammadiyah sekurang-kurangnya ada tiga aspek gerakan yang perlu diwujudkan: pertama gerakan Da’wah, kedua pendidikan dan pengajaran dan yang ketiga melaksanakan gerakan tolong menolong (PKU).
 
Dengan adanya bagian pendidikan dan pengajaran di Muhammadiyah seperti tersebut di atas maka dilahirkanlah sebuah sekolah yang diberi nama TABLIGH SCHOOL.yang didirikan oleh Syekh DR. H. Abdul Karim Amrullah pada tahun 1929 yang pimpinannya di serahkan kepada H. Abdul Malik Karim Amrullah (Prof. Dr. HAMKA) Dt. Indomo. Guru-gurunya terdiri dari pada: Buya A.R.St. Mansur. Sa`alah Yusuf St. Mangkuto, M. Rasyid Idris Dt. Sinaro Panjang, Abdullah Kamil dan Hamka sendiri. Murid- murid yang diterima di TABLIGH SCHOOL adalah paling rendah tamat kelas 5 di Thawalib dan Diniyyah School.
(lihat, https://plus.google.com/106567013382628358753/posts/7RF2vXmP6AQ. Akses, 14.1.17).


Agenda yang sudah dan sedang berlangsung di antaranya lomba pionering, smartphone dan Mading SLTP Se-Sumbar; Simposium Pendidikan Khusus Guru-guru MA KMM Kauman; Seminar Nasional Repositioning and  School Marketing  dengan Narsum Motivator Nasional Pendidikan Muhammaidyah Prof. Dr. H. Imam Robandi/ITS Surabaya dan Principal Elementary School Muhammadiyah Jakarta dan Tegal.


Seminar menampilkan taushiyah khusus kependidikan Nasional dan Muhammadiyah sekaligus menutup agenda pokok ini oleh Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., MA, Ketua PP Muhammadiyah, Wakil Ketua Umum MUI Pusat yg juga Ketua BPH UAD dan Guru Besar UMY Yogyakarta.





Selain itu ada lomba Volley Ball, Tangkas-Cepat-Tepat jawab soal MTK SLTP; dan pawai khatam Tahfiz al-Quran.

Simposium dan seminar tadi adalah   rangkaian kegiatan  olah pikir dan olah konsep yang mesti diikhtiarkan secara optimal dilaksanakan sesuai fasilitas, sarana, prasarana, dan SDM. Kalau yang disebut terakhir belum sepadan dan memadai maka mesti ada solusi dan terobosan yang harus ditembus.

Selama ini selalu menjadi jawaban yang merupakan upaya lari dari problem dengan alasan serba kekurangan. Padahal selalu saja setiap prestasi dan prestise dimulai dari yang serba kekurangan itu. Oleh karenanya  harus diingat kata mutiara-hikmah, "seseorang yang pesimis, selalu melihat kesempitan dalam tiap kesempatan; seseorang yang optimis, selalu melihat kesempatan pada setiap kesempitan". 

 Dan MA  KMM serta semua institusi pendidikan, seluruh organ dan struktur di Kauman serta PDM Padang Panjang adalah tempat kiprah kader  yang optimis dalam ridha Allah swt. Allah al-'Alam bi al-shawab. (Bersambung).

















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shofwan Karim, Obituari Buya Mirdas Ilyas (3): Satu Rumah-Posko Bersama

Sejarah Tahlilan