Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Anggota DPR RI Nevi Zuairina Bantu RS Aisyiyah Pasbar dengan Ambulan

Gambar
  Anggota DPR RI Nevi Zuairina Bantu RS Aisyiyah Pasbar dengan Ambulan PASBAR, POTRETKITA.net -  Kendati dengan kondisi personil pimpinan yang tidak lengkap, namun Muhammadiyah Pasaman Barat (Pasbar) tetap solid. Kekompakan gerakan sejak dari ranting, cabang, daerah, dan organisasi otonom terus meningkat. Ny. Nevi Zuairina, PDM Pasbar Mizlan, Manager Komunikasi PT Semen Padang Oktaveri, foto bersama wargfa Muhammadiyah usai penyerahan satu unit ambulan untuk RS Aisyiyah Pasbar. Bersamaan dengan konsolidasi organisasi itu, Muhammadiyah Pasbar juga meningkatkan kualitas dan kuantitas amal usaha. Agenda terbesar yang saat ini sedang dibangun adalah mendirikan Rumah Sakit Aisyiyah Pasaman Barat di Ujuang Gading. ‘’Pembangunan fisik rumah sakit itu sedang berlangsung. Dukungan berdatangan dari banyak pihak, terutama dari anggota DPR RI Nevi Zuairina, Pemkab Pasbar, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar, dan keluarga besar Muhammadiyah Pasbar,’’ ujar Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (P

Menatap Masa Depan Indonesia

Gambar
  Ilustrasi (Internet) MENATAP MASA DEPAN INDONESIA *) Oleh Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo Hotel Sahid, Jakarta, 15 September 2021   Hadirin sekalian yang terhormat 1.             Indonesia hari ini sesunguhnya tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan kerajaan-kerajaan di Nusantara, yang sebelum dan sesudah Republik Indonesia merdeka, sedikitnya terdapat 112 Kerajaan dan Kesultanan yang telah eksis mewarnai peradaban Nusantara. Dalam kaitan itu, kondisi sosial politik di Jawa, sebelum pergerakan kebangsaan 1908, sangat dipengaruhi oleh kondisi dan keberadaan Kerajaan Mataram (Islam) sebagai kelanjutan dari Kesultanan Demak Bintoro. Sedangkan di bagian Barat terdapat kerajaan Padjajaran sebagai lanjutan kerajaan yang menguasai wilayah Galuh. Singkat cerita, masuknya VOC-Belanda, telah memberikan pengaruh besar terhadap stabilitas politik dan sosial budaya, terlebih setelah meninggalnya Paku Buwono, kondisi Kerajaan Mataram semakin terguncang, karena berbagai aksi pemb