Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Sifat Warga Muhammadiyah

Gambar
 

Prof. Dr. Din Syamsuddin, Pesantren Muhammadiyah Kader Ulama

Gambar
 

Konsolidasi, Muhammadiyah Sumbar Rangkul Internal dan Eksternal

Gambar
  suaramuhammadiyah.id Konsolidasi, Muhammadiyah Sumbar Rangkul Internal dan Eksternal Suara Muhammadiyah 3 minutes PADANG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar menggelar silaturahim dan rekonsiliasi organisasi bersama PDM se-Sumbar di Aula Yunahar Ilyas Kampus UMSB Bukittinggi, Sabtu (6/3/2021). Hadir sebagai pentausiah Ketum MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar Dt Palimo Basa, Rektor UM Sumbar Riki Saputra dan Direktur Polita serta PDM se-Sumbar. Dalam sambutannya melalui Aplikasi Zoom, Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Buya Shofwan Karim menekan pentingnya meningkatkan kinerja PWM, Ortom dan AUM sampai akhir masa jabatan di seluruh tingkatan dengan menggairahkan hati, pikiran ikhtiar. Upaya rekonsilisiasi selanjutnya dengan melakukan strategi tinggi 2021-2022 dengan merangkul organisasi dan ormas yang pimpinannya KaderMu dan membangu

Haedar Nashir Sebut Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 Harus Sejalan dengan Pasal 31 UUD 1945

Gambar
  Haedar Nashir Sebut Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 Harus Sejalan dengan Pasal 31 UUD 1945 Oleh: Afandi Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Pemerintah meluncurkan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035. Peta Jalan dirumuskan untuk memudahkan pengejawantahan salah satu tujuan nasional dalam Pembukaan UUD NKRI Tahun 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Meski masih dalam tahap penyusunan, tetapi problem justru muncul dari dua arah. Pertama, proses penyusunan yang menurut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti sebagai ‘sembunyi-sembunyi’. Termasuk tidak dilibatkannya BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) Kemendikbud dan partisipasi publik. Kedua, tidak ditemukannya kata “agama” dalam draf rumusan paling mutakhir tanggal 11 Desember 2020, terutama hilangnya frasa “agama” dari Visi Pendidikan Indonesia 2035. Justru budaya masuk sebagai acuan nilai mendampingi Pancasila. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut hilangnya frasa “a