Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Butuh Ulama Istiqamah

  BUTUH ULAMA ISTIQAMAH Oleh Mansur Anwar Sdrku, akhir2 ini melalui WA terutama, kita sering disuguhkan narasi2, pidato atau ceramah keagamaan dan kebangsaan . Kita sering berbeda dlm menyikapi materi yg disampaikan termasuk gaya/style yg dipertontonkan oleh pematerinya. Ada yg menyukai ulama sejuk tapi adapula yg mengidolakan ulama garis keras . Sebagian umat ada yg tdk simpati malah membenci terhadap ulama yg dianggap garis keras. Kita tentu menyadari bahwa ulama adalah Warasatul Anbiyak (pewaris Nabi) dan harus proporsional dlm menyikapi metode dakwah yg ditampilkannya. Sdrku, dari segi bahasa  istilah "ulama" panas atau garis keras tentunya kurang tepat utk dikembangkan apalagi  yg kita maksudkan adalah ulama Istiqamah dg keyakinan agamanya. Salah seorang yg mungkin bisa kita jadikan referensi adalah Buya HAMKA. Beliau ulama yg SEJUK tapi punya karakter yg amat kokoh tak bisa di tawar2 bila itu menyangkut hal2 prinsip dlm Islam. Dizaman Orde Lama beliau sangat keras menol

Kisah Prof Dr H Mansur Malik Menjadi Ketua MUI

Gambar
m.muisumbar.or.id Kisah Buya Mansoer Malik Jadi Ketum MUI Perdana di Era Reformasi - muisumbar.or.id indonesia1 6 - 7 minutes MUISUMBAR.OR.ID, PADANG -- Terpilihnya Prof. Dr.H. Mansoer Malik sebagai ketua MUI Sumatera Barat periode 2000-2005 menjadi sebuah trend baru bahwa tokoh yang bertipe akademisi dan pernah memimpin Perguruan Tinggi Islam seperti IAIN selalu menjadi favorit ketua MUI. Hal ini sudah dimulai sejak era ketua sebelumnya yaitu Prof.Dr. H. Amir Syarfuddin di mana saat terpilih ia adalah rektor IAIN Imam Bonjol Padang. Namun bedanya adalah Buya Mansoer Malik sudah tidak menjabat rektor lagi saat terpilih. Meskipun begitu kharisma dan penghormatan publik terhadap beliau masih begitu kuat. Meskipun seorang akademisi yang berkiprah di lembaga pendidikan modern, Buya Mansoer Malik tetap memperlihatkan si

Kisah Prof Dr H Amir Syarifuddin: Ketua MUI dan Anggota MPR

Gambar
m.muisumbar.or.id Cerita Buya Amir Syarifuddin Jadi Ketum MUI Sumbar dan Anggota MPR Tahun 1988 - muisumbar.or.id indonesia1 4 - 5 minutes MUISUMBAR.OR.ID -- Buya Amir Syarifuddin lahir pada tanggal 9 Mei 1937 di Pakan Sinayan, sebuah desa kecil yang terletak di bawah kaki Gunung Singgalang. Daerah ini sekarang menjadi bagian dari Kecamatan Banu Hampu Sungai Puar Kabupaten Agam. Menjelang berakhirnya masa jabatan jadi Rektor IAIN, Buya Amir mendapatkan dua kehormatan, yaitu menjadi ketua umum Majelis Ulama Indonesia Sumatera Barat. Kedua kedudukan terhormat yang bersifat Politis, dengan level Nasional, yaitu diangkat menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Dalam sebuah kesempatan Buya Amir bertemu dengan Gubernur Sumbar Bapak Hasan Basri Durin di ruang kerjanya. Dia meminta kepada beliau kesediaan untuk me

Ranting Muhammadiyah Sikabau Pasbar Terbentuk, LPCR dan PWM Sumbar

Gambar
Ranting Muhammadiyah Sikabau Pasbar Terbentuk, LPCR dan PWM Sumbar Apresiasi Masyarakat Apresiasi Masyarakat   by   Mujaddid (1)     11 April 2021 TAJDID.ID~Pasbar ||  Sabtu, 10 April 2021 merupakan hari bersejarah bagi masyarakat Sikabau (Sikobo) Pasaman Barat dan Muhammadiyah. Pada hari itu (Jam 21.00 WIB) atau tiga hari menjelang Ramadhan 1442 H. Ranting Muhammadiyah Sikabau terbentuk, lengkap dengan Formatur/ Ketua Armansyah, Sekretaris Ahmad Rifin dan Bendahara Rosmal, dipilih pada Sabtu malam tersebut. Formatur terpilih akan melengkapi sususuna kepengurusan PRM Sikabau nantinya dan menyusun program kerja. Pada momen bersejarah itu, hadir Dr. Bakhtiar, M.Ag (wakil Ketua PWM Sumbar), Ki Jal Atri Tanjung, SH.MH (Ketua LPCR PWM Sumbar), Al Imran Yunus (Sekretaris LPCR), Kaslan, S.Ps.I (Ketua PCM Koto Balingka) dan beberapa orang tim LPCR serta masyarakat Sikabau. Pada awal pertemuan pembentukan Ranting Sikabau, Kaslan S.Ps.I selaku ketua PCM Koto Balingka Pasaman Barat menyampaikan,