Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Silaturrahim Syawal 1442 H Muhammadiyah Se-Dunia. Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si Berpidato, Dr. Hj. Shoimah Bertaushiyah dan Prof. Dr. H. Abdul Mu'ti, M.Ed. Berpuisi

Gambar
Silaturrahim Syawal 1442 H Muhammadiyah  Se-Dunia.  Prof. Dr.  H. Haedar Nashir, M.Si Berpidato, Dr. Hj. Shoimah Bertaushiyah dan  Prof. Dr. H. Abdul Mu'ti, M.Ed. Berpuisi Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si Ketua Umum PP Muhammadiyah menyampaikan Pidato Silaturrahim Taushiyah oleh Dr. Hj. Shoimah, PP Aisyiyah Membacakan 3 puisi, salah satu sebagai berikut NEGERI GODAL-GADUL Prof. Dr. H. Abdul Mu'ti, M.Ed (Sekretaris Umum PP. Muhammadiyah)  Ini negeri apa? Tanya seorang arif bijaksana korupsi merajalela, berjuta anak tak tahu siapa papa, nestapa dimana-mana, derita tiada terkira, tapi semua merasa biasa saja, membiarkan masalah tanpa masalah, menyusahkan orang susah, yang mudah jadi susah, yang susah tambah susah? Ini negeri godal-godul.  Jawabku  Ini negeri apa? Tanya seorang moralis  undang-undang ditendang, peraturan ditelantarkan, moralitas ditumpas, regulasi dikebiri; tak jelas mana benar tak jelas mana salah  tak jelas yang benar-benar benar tak jelas yang benar-benar salah

Budaya Lebaran, Komersialisasi Agama?

Gambar
 

Esa Hilang Dua Terbilang

Gambar
Komentar Singgalang:   Esa Hilang Dua Terbilang   Oleh Shofwan Karim   Published by Harian Singgalang, Rabu 12 April 2017.  Tentu saja lelaki 60-an tahun itu senyum dan bersyukur  membaca induk berita halaman pertama Harian Singgalang, Selasa, 11 April 2017 kemarin.     Teman yang terpaut usia hampir dua dasawarsa di bawahnya menghiasi halaman koran ini.  Prof. Dr. Saldi Isra, SH., MPA dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Hakim Mahakamah Konstitusi (MK).   Bagi lelaki ini bukan Saldi yang menjadi titik pikirannya. Tetapi kondisi kejiwaan masyarakat dan warga Minang yang di kampung dan di rantau, itulah yang membuat dia tersenyum dan sekaligus bersyukur.   Di tengah badai kejiwaan kolektif etnis Minang yang terjepit dan meleleh akhir-akhir ini, Saldi menjadi setitik lubang yang ditimpa cahaya dalam sebuah kamar yang gulita.   Ini bukan berarti  menapikan nama-nama lain yang mungkin masih ada di belantara jagad republik ini mempunyai prestasi dan prestise seperti Saldi. Te

Riki tentang Buya Prof AS Maarif: Mengasah Taji Minang

Gambar
  Mengasah Taji Minang Oleh riki dhamparan putra   “Agar engkau kelak menjadi Orang, anakku” (Minang)              Seingat saya, memang agak jarang nama Minang dihubungkan dengan kata taji. Yang agak dekat bunyinya ada sebuah lagu pop Minang, judulnya Mak Taci.   Liriknya antara lain ginyang bana Mak Taci adok ka mudiak, sirawa lapang Mak Taci, baju lah cabiak. Jelas itu adalah nama orang, bukan taji seperti judul tulisan ini. Kalau dipaksa juga mencari-cari, memang ada beberapa kata di Minang harus menyertakan taji supaya ada pengertian, misal taji lapak , taji rambau ,   taji rangkang , taji lek, taji ngau . Namun itu bukan taji yang dapat berdiri sendiri, melainkan sekedar huruf belaka untuk menggantikan awalan ta   atau ter jika dalam bahasa Indonesia. Jumlahnya pun seingat saya memang hanya pada kata barusan.   Hingga bisalah dikatakan, kata taji di dalam bahasa Minang memang hanya menuju satu benda, yakni taji seperti yang terdapat di kaki seekor ayam jantan. Maka

W Hefner ttg Muhammadiyah

https://youtu.be/YZGs2sBp77g

Muhammadiyah Kata W Hefner "Bob"

Muhammadiyah