Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Gedung Asrama Baru Ponpes Kauman Padangpanjang Diresmikan

Gambar
  H. Mhd Asli Chaidir, S.H. Anggota Komisi VIII DPR RI (Foto: Derliana) Asrama KMM dri koridor masuk bawah (Foto: Derliana) Asrama KMM dari  dalam (Foto: Derliana) BPKH RI bersama LazisMu Resmikan Gedung Asrama Putra Ponpes Kauman Muhammadiyah Admin  28 Mei 2022 | 15.09 WIB Padang Panjang, pasbana --Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI meresmikan bangunan asrama Putra Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat. Sabtu,(28/05). Peresmian bangunan tersebut merupakan salah satu bentuk realisasi pemanfaatan program kemaslahatan tahun 2021 BPKH RI dengan Pondok Pesantren yang ada di Indonesia.  Hadir dalam peresmian tersebut dewan pengawas BPKH RI, Dr. Muhammad Akhyar Adnan, MBA., CA., Ak. Pimpinan Pusat LazisMu, Muarawati Nurmalinda, M.Pa, serta Anggota Komisi VIII DPR RI, H. Mhd. Asli Chaidir, SH. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatra Barat, Dr. Bachtiar M.Ag, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Padangpanjang, Batipuh, X Koto, Amiruddin, M.Ag dan Pimpinan Daerah A

Pesan untuk Muhammadiyah dan NU

Gambar
  Pesan untuk Muhammadiyah dan NU 27 Mei 2022 13:10 WIB Bebas Akses   Keagamaan Pesan untuk Muhammadiyah dan NU NU-Muhammadiyah yg mewakili arus utama Islam Indonesia harus semakin menancapkan jangkarnya di samudra Nusantara sedalam-dalamnya. Generasi baru kedua arus utama ini mesti berpikir besar dan strategis menjaga Indonesia. KOMPAS Buya Syafii Maarif  Di petang hari, Senin, 28 Desember 2020, Dr Ahmad Alim Muttaqin, SpA kirim WA ke ponsel saya yang berisi pesan: ”Saya dikirimi Gus Mus. Ini lukisan Pak Djoko Susilo. Salam takzim  kagem  (untuk) Buya.” Lukisan itu adalah tentang Gus Mus (Mustofa Bisri, mantan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), dan saya, yang digandengkan. Bagi saya pesannya sangat jelas: Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah harus berpikir besar, saling membantu, dan saling berbagi. Pada lukisan itu, Gus Mus dan saya sama-sama dengan kepala terbuka. Keduanya pakai kacamata. Karena belum kenal dengan pelukis Djoko Susilo, saya segera minta Dr Alim mencarika

Suara Muhammadiyah sudah Memperkenalkan Halal bihalal sejak 1924

Gambar
  Suara Muhammadiyah sudah Memperkenalkan Halal bihalal sejak 1924 Shofwan Karim Suara Muhammadiyah sudah Memperkenalkan Halal bihalal sejak 1924 Oleh: Deni Al Asyari Setiap memasuki momen lebaran idul fitri, masyarakat Indonesia dipertemukan dengan sebuah tradisi yang sudah puluhan tahun mengakar di tengah-tengah masyarakat, yang dikenal dengan istilah Halal Bi Halal. Tradisi halal bi halal ini, mungkin sebuah tradisi yang hanya ada di Indonesia. Di beberapa negara muslim lainnya, nyaris tidak ditemukan istilah Halal Bi Halal. Hanya saja, istilah ini sudah sangat familiar di berbagai masyarakat dunia. Lantas apa makna halal bi halal ini? Dan kapan sejarah pertama munculnya tradisi dan istilah halal bi halal ini? Jika ditelusuri istilah halal bi halal di Indonesia, ditemukan banyak ragam sumbernya. Namun yang paling populer, masyarakat Indonesia menyebutkan istilah ini diawali oleh KH Wahab Chasbullah, seorang ulama Nahdlatul Ulama (NU), kepada Presiden Soekarno, tahun 1948 atau setela

Inspirasi Ramadhan dan Inklusi Sosial

Gambar
Inapirasi Ramadhan dan Inklusi Sosial B eberapa hari sebelum Ramadhan, ada Musrenbang RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah) Tahun 2023 . Sebagai Ketua Muhammadiyah Sumbar, penulis diundang dan hadir. Musrenbang kali ini terasa nuansa berbeda. Selain pidato dan sambutan Gubernur, Ketua DPRD dan Bappenas, ada sesi rencana aksi penyandang disabilitas. Narasumber yang spesial untuk ini adalah  Antoni Tsaputra, S.S, MA, Ph.D. Ia  seorang Doktor dengan disabilitas fisik berat. Baca Juga Konten Tidak Tersedia Alumni salah satu universitas terkenal di Australia dan kini menjadi Dosen di salah satu PTN di Padang ini memaparkan dengan amat mengena. Dari kursi roda, ia menyentuh nalar, rasio dan kalbu para hadirin. Ingatan ini melayang ke  Quran Surat Abasa, 1-10. Abdullah bin Ummi Maktum datang kepada Nabi. Ada kesan Nabi agak abai terhadap penyandang disabilitas tunanetra ini. Di tenggarai kurang hangat penerimaannya. Menurut asbabun nuzul, ayat-ayat ini adalah bentuk halus tegura

Merebut Kekuasaan ataukah Mengisinya?

Gambar
https://i0.wp.com/langgam.id/wp-content/uploads/2022/02/Shofwan-Karim.jpg?fit=847%2C607&ssl=1 Merebut Kekuasaan ataukah Mengisinya? Shofwan Karim   Paling tidak ada dua kutub pemikiran Islam tentang kekuasaan. Pertama, rebut. Kedua, isi. M erebut, kesannya lebih revolusionar. Lebih cepat sampai. Mengisi, seakan lebih berkeadaban. Hanya terkesan evolusioner, bertahap, lamban bahkan merayap. Pendapat pertama, Sayyid Qutb (1906-1966 M ) . Katanya,   Amar ma’ruf nahy mungkar tidak bisa ditegakkan tanpa kekuasaan . Oleh karena itu, berkuasa dulu baru  amar ma’ruf nahy mungkar  bisa terlaksana dengan sempurna. Gugus pikir yang demikian,  antara lain  sering dikutip ketika tokoh Ikhawanul Muslimin ini memahami,  QS. Ali Imran, 3:104. Kedua, Ibnu Katsir (1301-1372 M).   Ketika memahami ayat yang sama tadi, mufassir klasik ini menisbahkan kepada hadist Rasulullah saw. “ Bila anda melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan “tangan” atau kekuasaan. Bila tak mampu ubah dengan lidah atau ucapan.

Al-Farabi, Teori Organik

Gambar
Al-Farabi, Teori Organik Shofwan Karim Al-Farabi adalah seorang Filosof Islam yang meyakini bahwa agama tidak betentangan dengan filsafat. S ebuah negara, provinsi, kabupaten atau kota itu bagaikan jasad manusia. Ada jasad  yang anggota tubuhnya penuh kelebihan dan kebaikan. Jasad atau tubuh  itu memiliki akal, pikiran, jasmani dan ruhani yang cerdas, bijak, sehat dan berbudi tinggi. Ada jasad yang memiliki akal rendah. Kualitas tubuh yang serba kurang. Pikiran sederhana, fisik yang sakitan dan ruhani yang kacau. Sementara ada pula jasad yang angota tubuhnya prima. Mempunyai akal dan ilmu pengetahuan seperti yang pertama, hebat, sehat dan  kuat. Akan tetapi kelakuan anggota batang tubuh lainnya  seperti yang kedua, kacau dan tidak bermoral hanya mementingkan kesenangan diri, keluarga dan oligarkinya. Tipologi negara, provinsi, kabupaten dan kota pertama, warga masyakat serta kepala pemerintahahannya,  disebut oleh Al-farabi sebagai  al-Madinah al-Fadhilah   atau kota utama. Lawannya ti