Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Merebut Kembali Peradaban Islam

Gambar
Merebut Kembali Peradaban Islam Oleh Shofwan Karim Banyak alasan, mengapa rasa hormat terhadap umat Islam terpupus dan lenyap. Oleh karena itu marilah kita memicu kebangkitan kembali dengan kepala tegak, merebut peradaban Islam yang tercecer sejarah. “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri" . (QS, 13: 11).  Masih ada Islamophobia dan Sentimen Tersingkir . Umat Islam dituduh melakukan separatisme, terrorisme, dan tidak responsif terhadap perubahan. Bahkan tidak responsif terhadap penyebaran korona. Karena masih ada yang salah memahami takdir Allah. Walaupun begitu umat Islam semakin menemukan jati diri mereka dalam situasi yang kadang-kadang kelihatan mustahil di satu wilayah negara  atau bagian lain di dunia sekarang. Padahal, keadaan umat Islam tidak demikian pada beberapa abad lalu. Bukanlah sejak dulu berada pada kondisi yang tidak dihargai itu. Ada masa emas dan kegemilangan umat Islam pada masa lalu. Mari

Newsletter 3 Syawal 1441: Etos Al-Birr-Kebajikan

Gambar
Assalamuakaikum wr wb. Ibu dan Bapak yang dimuliakan Allah. Para mufasir menyebut perbedaan strata sosial dan ekonomi suatu yg alami. QS Al-furqan, 25:20 misalnya. Rasul sebelum Muhammad SAW, mereka memakan aneka kuliner dan menelusuri pasar. Ini merupakan sketsa masyarakat dg stratifikasi multi ragam. Atas, menengah dan bawah. Akan tetapi kepedulian terhadap mereka yg berada di papan bawah strata itu, mesti menjadi konsen pula. Itulah QS At Taubah 103. Semua mufasir dan ulama merujuk ke ayat ini sebagai akar fundamental himbauan zakat, fitrah, infak, sadakah, wakaf, hadiah, kharaj dan seterusnya. Pada gilirannya melahirkan Baitul mal. Baitut tamwil. Amil. Rumah zakat. Baznas. Lazismu. Lazisnu. ACT. Dompet duafa dst. Lebih dari itu, kepedulian bukan hanya kewajiban menurut syariat. Etika Quran tentang al-Bir telah menjadi virtue sebagai etika global. Ia menjelma menjadi kecintaan kepada kemanusiaan. Itulah yg populer disebut sebagai filantropi. Mengapa badan dan lemba

SE PP MUhammadiyah Tentang Salat Idul Fitri dalam Kondisi Darurat Covid-19

Gambar
Surat Edaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 04/EDR/I.0/E/ Tentang Tuntutan Sa;at Idul Fitri dalam Kondisi Darurat Covid-19  

Newsletter 23.05.2020: Khutbah 'Id Fitri Supersingkat MTT PWM Sumbar

Gambar
Assalamualaikum wr wb. Alhamdulillah, wasshalatu wassalam ala rasulillah. Ibu dan Bapak yang dimuliakan Allah. Kesimpulam sidang isbat pemerintah dan Ormas Islam kemarin sesuai dengan keputusan MTT dan SE PP Muhammadiyah 14 Mei 2020. Untuk itu sudah ada SE Pedoman Salat Idul Fitri dalam Kondisi Covid-19.  SEPPMSalatIdfitri1441 Mari kita sambut Idul Iftri 1 Syawal 1441 Hari Ahad 24 Mei 2020 ini penuh khusuk dan tawadhuk kepada-Nya . Semoga semua ibadah kita diterima-Nya. Idul fitri di tengah Pandemi Covid-19 ini menjadi titik perhatian kita semua. PP Muhammadiyah dalam SE terbaru meminta untuk umat, warga masyarakt dan khususnya warga Muhammadiyah untuk merayakan dengan penuh ketakwaan dan melaksanakan ibadah shalat Idul Fitri di rumah masi-masing. Oleh karena itu maka PW Muhammadiyah Sumbar meminta Ketua MTT Dr. Zulkarnaini, M.Ag merilis khutbah Idul Fitri super singkat sesuai dengan kaidah MTT. Ini dirasakan perlu bagi keluarga kecil yang ingin menunaikan shalat sunnat muakkad itu di

Newsletter Ketua PW Muhammadiyah Sumbar 22 Mei. 2020

Gambar
Assalamualaikum Wr. Wb. Ibu dan Bapak yang dimuliakan Allah swt. Lusa insya Allah kita bersama melaksanakan ibadah dan merayakan Idul Fitri 1441. Lebaran di tengah Pandemi Covid-19. Lihat Newsletter 20.05.2020. https://muhammadiyahsumbar.blogspot.com/2020/05/surat-kepada-tokoh-kbmu.html Hari ini semua yang peduli melanjutkan berbagi empati. Wapres JK dan klg via Bang Syahrul Udjud dan eksekutor Mafri Amir menyalurkan donasi paket sembako ke MCCC kita. Begitu pula Wagub Nasrul Abit via Adc Yudi Dan keluarga besar Pondok mayoritas Tionghoa atas inisiator Haneco dg eksekutor Phie Thay dan Pit Siong menyerahkan paket Mie Instant. Begitu pula nama-nama lain sebelumnya dan sesudahnya di bawah ini. Apa pun istilahnya lawan Covid, bersahabat dengan Covid, PSBB, Lockdown, New Normal, APD, Protokol Covid dan seterusnya sudah menjadi kosa kata baru kita yang kadang dipahami seca baku atau slang (gaul) menurut selera penutur. Ada yang alay, baper dan galau bahkan ada #IndonesiaTerserah.

Surat Kepada Tokoh & KbMu

Gambar
Surat Pribadi dari Ketua PWM Sumbar, Kamis 21 Mei 2020 untuk Tokoh &KbMu. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Dengan hormat, 24 Mei ini sesuai keputusan Majelis Tarjih dg SE PP Muhammadiyah kita ber-Idul Fitri dalam sikon tak pernah kita alami sebelumnya. Berikut link pedoman kita untuk salat Id . https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10157321958309646&id=250511699645&sfnsn=wiwspwa&extid=j4RqxyJUV6P9vQNK&d=w&vh=e Melanjutkan kabar sebelumnya MCCC Sumbar sudah menyalurkan bantuan paket sembako dua ribu ke seluruh daerah di Sumbar bagi yg dianggap berhak dan sangat memerlukan. Itu semua berasal dari Ibu dan Bapak yg menerima surat berita ini dan kalangan lainnya. Kita berterimakasih dan mengaturkan penghargaan yg amat tinggi. Hanya Allah swt membalas kebaikan Ibu dan Bapak semuanya. Kita belum lengkap data yg dilakukan MCCC tingkat PDM Kota dan Kabupaten. Begitu lembaga Ortom Aisyyah, Pemuda dst serta AUM seperti UMSB dan Fakultas, BTM, Ru

Seutas Safari Singkat Dunia ImEsKaFam

Gambar

Kemitraan Lintas Cakrawala

Gambar
Kemitraan Lintas Cakrawala Oleh Shofwan Karim Pada Rabu, 10 Januari 2018 Muhammadiyah Sumbar dengan Aisyiah dan beberapa Organisasi Otonomnya serta PDM Padang Panjang Batipuh X Koto bersama Pimpinan Pesantrean Kauman Padang Panjang bersilaturahim kepada Kakanwil Depag yang baru.  Kakanwil H. Hendri, S. Ag., M.Pd baru dilantik 22/12/17. Pejabat yang lahir 1/8/1967 di Candung (50 Th), Agam itu adalah mantan Kabid kepegawaian, Kakemenag Pariaman dan Agam. Beliau dengan hangat-akrab menerima kedatangan silaturrahim ini. Hal yang sama sudah pernah dilakukan Muhammadiyah, baik secara sendiri maupun bersama Ormas lain seperti MUI, LKAAM, Bundo Kanduang, NU, Tarbiyah, Perti, ICMI dan Omas Pemuda dan Mahasiswa terhadap Gubernur, DPRD dan Forkompim Prov dan Wako Padang pada tahun 2016 dan beberapa kali pada 2017 lalu.  Karena awal tahun, pertemuan kali ini di samping perkenalan, lebih kepada ekspose apa yang dilakukan Muhammadiyah pada 2017 dan program serta agenda, sekaligus

Muhammadiyah Bergerak Tanpa Batas

Gambar
Muhammadiyah Bergerak Tanpa Batas www.kompasiana.com Sebelum Pandemi Covid-19  memupuskan semua kegiatan massal di lapangan,  pada bulan Maret lalu, mereka bergerak tanpa batas. Para pimpinan Muhammadiyah, pagi  Jumat ke-4, di UMSB. Siang sesudah Shalat Jumat, Penjelasan Fokus Dakwah terkini di Panti Asuhan Aisyiah Lubuk Basung. Sore di Museum Hamka, di tepi Danau Maninjau dan ke rumah Dr. H Abdul Karim Amrullah.  Melanjutkan observasi dan mencari yang harus dikumpulkan, mengumpulkan artifak untuk Museum Muhammadiyah  dari Ranah Minang. Mengunjungi  komplek Kauman Padang Panjang yang telah diperkaya dengan Masjid, Pertokoan dan Hotel. Mereka menamakan Kawasan Bisnis Muhammadiyah-Wardah Foundation. Bertemu silaturrahim dg PDM, PDA, PCM  di komplek tersebut. Besok pagi Sabtu di UMSB  dibuka resmi 3 kegiatan, kemudian di  3 ruangan terpisah dalam bentuk workshop: 1 Kegiatan MPI,  Nara Sumbar Tim MPI Pusat 8 orang, peserta 30 orang dan

Paradigma Etika untuk Peradaban Utama: Perspektif Kearifan Lokal, Apa yang perlu di Indonesia?

Gambar
  Paradigma Etika untuk Peradaban Utama:  Perspektif Kearifan Lokal , Apa yang perlu di Indonesia?   Oleh Shofwan Karim Elhuseein, BA., Drs., MA., Dr. Ketua PWM Sumbar 2000-2005; 2015-2020         I. Pendahuluan   Proses Islamisasi kebudayaan dan peradaban di Indonesia belum selesai. Oleh karena itu kita harus kerja keras terus menerus merumuskan dan membudayakannya. Bukan hanya Indonesia, ternyata hampir di sebagian besar negara mayoritas Muslim, masih berproses.   Buktinya seperti Indikator Islamicity yang ditulis Hossein Askari, 2007, 2015, 2017 yang memaparkan bahwa kaum muslimin di berbagai belahan dunia masih tetap belum utuh menjalankan nilai dan aturan Nabi Muhammad saw setelah beliau wafat karena ada penyimpangan memahami al-quran dan sunnah serta kekuasaan yang cendrung korup dan para ulama yang terbawa arus.   Buku, Reformasi dan Pembangunan di Dunia Muslim: Indeks Islamitas sebagai Tolok Ukur, 2017 Hosein Askari masih mengutip ucapan MuḼammad 'Abduh  (1849 – 11 July 190