Memo Ketua PWM Sumbar 12 Jan 2017, PPM al-Kautsar Bangkit


                                                    al-Kautsar Bangkit





Sarilamak, (Shofwan Karim, Memo, 12/1/17).

Drs. H. Lukman Harun, (1934-1999) tokoh Muhammadiyah Indonesia kelahiran Limbonang, Kab 50 Kota mendirikan Islamic Centre Muhammadiyah (ICM) di Sarilamak, Tanjung Pati, 50 Kota. Tonggak pertama mulai dibangun pada tahun 1988. Menggunakan dana awal Rp 200 juta berasal dari bantuan ihya-utturatsi al-islamy yang berpusat di Quwaid. Bantuan tersebut diusahakan oleh mendiang Lukman Harun, sewaktu menjadi pimpinan pusat Muhammadiyah, sebagai ketua Biro Hubungan Luar Negeri.








Lukman melakukan penggalian dana dari dalam dan luar negeri terutama dari Timur Tengah. Dengan dana itulah komplek Islamic Centre Muhammadiyah (ICM) memancang bangunan pertama pada tahun 1989/1990. Dimulailah membuka program pendidikan Pondok Pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar.

http://www.alkautsarmbs50kota.ponpes.id/sejarah-singkat/

Sepanjang 26 tahun ini, al-Kautsar mengalami pasang naik dan pasang surut. Beberapa tahun awal, sampai santrinya berjumlah 200 orang dan banyak alumninya yang sukses. Tiba-tiba musibah menimpa. Manajemen, kepemimpinan, keuangan dan perhatian serta komunikasi di kalangan intenal dan eksternal runyam. PPM mati suri dan pingsan. Dalam tenggang waktu "pingsan" yang agak lama, tiba-tiba "siuman". Barulah beberapa tahun terakhir ini mengalami pasang naik. Kini santrinya sudah 300 orang.

Kini ICM ini memiliki 5 (Lima) lembaga pendidikan; (1) PAUD dan TK (Pendidikan Anak Usia Dini; (2) SD Muhammadiyah Full Day School; (3) MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Kautsar); (4) MTs PPM AL-KAUTSAR Muhammadiyah ICM Haji Lukman Harun; (5) MAS AL KAUTSAR Muhammadiyah ICM Haji Lukman Harun

Maka kini di tengah semangat menggebu dan optimisme yang menyala, al-Kautsar hampir selesai membangun rumah susun santri bantuan Pemerintah 3 tingkat. Selesai kelas baru 1 ruang bantuan Baznas Pusat di atas fondasi yang siap bangun, bantuan dari UMM 100 juta dulunya. Kini masih diperlukan kelas 5 ruang lagi. Dan yang mendesak adalah satu Mini Bus untuk keperluan santri dan PPM secara keseluruhan untuk melakukan kegiatan luar.

Untuk meningkatkan kegairahan manajemen, murid, santri, siswa, orang tua mereka, serta pimpinan dan warga Muhammadiyah 50 Kota dan Payakumbuh khususnya dan Sumbar umumnya maka diadakanlah Seminar Nasional, "Parenting Pola Asuh Pendidikan, Orang Tua dan Santri Pesantren," diadakan, Kamis, 12 Januari 2017.

Bersamaan dengan itu dilakukan pula peresmian, pengguntingan pita dan pembukaan kunci, 1 ruang belajar kelas baru bantuan BAZNAS Pusat, Launching Website PPM al-Kautsar,

http://www.alkautsarmbs50kota.ponpes.id/sejarah-singkat/

peresmian Koperasi Pondok Pesantren dan pengguntingan pita serta membuka kunci pintu al-Kautsar Mart.

Sebagai nara sumber Semnas adalah Prof. Dr. H. Bambang Sudibyo, MBA dan Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., MA. Pada saat yang bersamaan Bupati 50 kota melantik BAZNAS Kab.50 Kota. Prof Bambang menekankan bahwa pendidikan adalah kewajiban fardu ain setiap insan muslim sepanjang hayat. Tidak tergantung usia, semuanya tungkus lumus dalam meningkatkan kualitas dan siap diuji oleh Allah untuk ditentukan amalan siapa yang terbaik.

Prof Yunahar menekankan tujuan hidup manusia untuk beribadah kepada-Nya dan dengan tugas menjadi khalifah Allah di bumi ini. Oleh karena itu pendidikan satu-satunya jalan untuk mencapai tujuan hidup dan melakukan tugas yang dipikul manusia. Dengan pendidikan maka ibadah, akidah, akal, karakter, akhlak, hati dan jiwa bisa ditingkatkan mutu-kualitasnya. Prof.Yunahar menyampaikan pesan bahwa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yograkarta dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membantu pembangunan 2 ruang kelas baru, masing-masing 50 juta rupiah, total 100 juta rupiah. Prof. Yunahar adalah Ketua BPH UAD dan Guru Besar UMY.

Bupati mengucapkan selamat kepada al-Kautsar dan kepada BAZNAS Kabupaten yang baru dilantik. Diharapkan kalau sudah ada lembaga yang baik seperti al-Kautsar dan BAZNAS hendaknya meningkatkan kualitas kerja dan fokus kepada bidangnya masing-masing. Laporan Mudir Pondok, Ketua PDM 50 Kota, Kemenag 50 kota dan Ketua PWM Sumbar semuanya berharap supaya al-Kutsar semakin berkiprah dan bangkit serta mohon didukung oleh semua pihak. (Bersambung)






























































































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shofwan Karim, Obituari Buya Mirdas Ilyas (3): Satu Rumah-Posko Bersama

Sejarah Tahlilan