M-Tri : Minangkabau-Muslim-Muhammadiyah, Tetralogi Kejayaan Minang Yang Tak Terpisah


M-Tri : Minangkabau-Muslim-Muhammadiyah, Tetralogi Kejayaan Minang Yang Tak Terpisah





Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumbar




SangPencerah.com- Ketua PW Muhammadiyah, Dr. Drs H. Shofwan Karim Elha,MA diwawancarai televisi nasional ANTV, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar, Kamis (28/4/2016) lalu. Dialog khusus dengan tema Tokoh Inspirasi ini dipandu Uni Pessel 2016, Nia.

Pucuk Pimpinan Muhammadiyah Sumbar ini menjadi bidikan lensa kamera ANTV karena dianggap sebagai salah satu tokoh inspiratif di Indonesia. “Kita memilih Ketua PW Muhammadiyah Sumbar karena merupakan tokoh inspiratif di Sumatera Barat,” terang Machsus Thamrin, salah seorang produser ANTV.

Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, mengusung tiga misi utama yakni dakwah amal makruf nahi mungkar, tajdid dan aplikasi teologi almaun melalui Pendidikan, ekonomi dan kesehatan, ketiganya tidak bisa terpisahkan antara satu yang lain yang dibungkus dengan semangat Basamo mako manjadi.

Dalam wawancara itu, pihak Anteve menyatakan keseriusan Muhammadiyah dalam membangun Sumatera Barat, memajukan dan mencerahkan Muhamamdiyah berarti mencerahkan dan memajukan Sumatera Barat.

Muhammadiyah Sumbar telah mampu dan berhasil menjadi gerbong lokomotif kejayaan Islam di Sumatera Barat karena memiliki aset yang luar biasa mulai dari pendidikan, ekonomi dan aset lainnya. “Saya sangat terkesan dengan tetralogi Muslim, Minangkabau dan Muhammadiyah (M-tri), tetralogi ini seperti membangkitkan kejayaan masalalu Muhammadiyah Sumbar, Muhammadiyah punya sejarah besar di Sumatera Barat dengan adanya tokoh seperti Buya Hamka, AR Sutan Mansyur, Buya Malik Ahmad dan Buya Syafei Maarif,” katanya.

Ketua PW Muhammadiyah, Dr. Drs H. Shofwan Karim Elha,MA mengungkapkan kita tidak bisa melawan arus globalisasi, Muhammadiyah sebagai organisasi tertua harus bisa mengikuti perkembangan zaman maka cara dakwah metode dakwahpun berkembang dari tradisional menjadi modern, dakwah amal makruf nahi mungkar bisa dilakukan melalui medsos dan memanfaatkan tekonologi terkini, Muhammadiyah mengusung ide pembaharuan tajdid dan pemberdayaan masyarakat dengan penerapan teologi Al-Maun.

“Alhamdulillah,.. Muhammadiyah Sumbar telah menyelesaikan Muswil kemudian Musda Muhammadiyah kab/kota yang mencapai 90% tinggal PDM Mentawai yang belum musda. Kebangkitan Muhammadiyah dari Luhak Nan Tuo dari Tanah Datar melalui pelantikan bersama PW Muhammadiyah, PW Aisyiyah dan PW Pemuda Muhammadiyah berupaya menjemput kembali kejayaan masa lalu,” ujarnya.

Pasca Muswil Muhammadiyah Sumbar lalu, Muhammadiyah Sumbar mulai bangkit mengusung kembali ide-ide amal makruf nahi mungkar, tajdid dan penerapan teologi Al-Maun, baru-baru ini kita telah suskes menyelanggaarakan Reach Sail Komodo dengan kerjasama bersama PT. Semen Padang, Bank Nagari, Telkom Indonesia, Pemprov Sumbar, Pemko Padang dan konsulat Amerika. Ada tiga agenda antaralain Padang Beach Cleaning, Seminar international penanggulangan TB-HIV care dengan pembicara wakil Konsulat Amerika Tamra Greigh dan Ketua Majelis Kesehatan Aisyiyah Fitratul Illahi dan ditutup dengan Tea time discution menceritakan pengalaman wanita meliter Amerika, Tanggal 8 dan 13 April 2016.

Secara mikro warga Muhamamdiyah 900ribu sedangkan Muslim Sumatera barat disebut Muhammadiyah makro, mencerahkan dan membangun Muhammadiyah berarti mencerahkan Sumatera Barat dan juga mendinamisasi dan mengoptimalkan kader Muhammadiyah dalam mencerahkan umat.

Selain itu, Shofwan Karim mengeaskan Muhammadiyah mengadakan keep close(jaga kedekatan,red) dengan media, Pemprov Sumbar, Pemko kab/kota, BUMN/BUMS, ormas Islam se-Sumbar untuk menegaskan tiga misi utama amal makruf nahi mungkar, tajdidi dan penerpan teologi Al-Maun. Belum lama ini Muhammadiyah selaku inisiator menegaskan pembentukan ormas Madani. Ormas Madani merupakan wadah berkumpulnya organisasi Islam se-Sumbar, lembaga adat, MUI dan pemrintah untuk menjawab pensolan terkini prilaku meneyimpang, penyimpangan aqidah, terorisme, narkoba dan ancaman lainnya.

Dia juga menyinggung terkait Hari-MU yang akan digelar di Kota Solok, hari Ahad pada 29 Mei mendatang. Agenda Hari-Mu antaralain Jambore HW, jalan sehat, chek kesehatan gratis, pameran produk UMKM, bazaar, peluncuran imsakiyah raksasa dan tabligh akbar.

Terkait kembali ke surau, katanya, saya lebih memilih kembali ke surau seperti surau yang interpretasikan surau dengan atap ijuk tetapi lebih memilih bukan fisik melainkan sebuah surau dengan suasana hati penuh dengan ketenangan, kedamaian, kasih sayang, penuh diskusi keagamaan, menggali ilmu pengetahuan dan surau bisa ditemukan dalam gadget.

Di Epicentrum Muhammadiyah Sumbar, Shofwan Karim diwawancarai selama sejam penuh oleh kru ANTV. Ketua PW Muhammadiyah memaparkan perkembangan Muhammadiyah Sumbar sejauh ini. Termasuk program kerja yang telah sukses dilakukan dan yang tengah berjalan. Dialog sejam bersama Shofwan Karim ini akan disiarkan dalam program acara lokal konten di stasiun televisi tersebut (sp/mnnews).
Comments

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shofwan Karim, Obituari Buya Mirdas Ilyas (3): Satu Rumah-Posko Bersama

Sejarah Tahlilan