Lawatan ke Padang, PDM Lahat Ingin Belajar Tentang M-Tri Minangkabau, Muslim dan Muhammadiyah

Home - Padang

Lawatan ke Padang, PDM Lahat Ingin Belajar Tentang M-Tri Minangkabau, Muslim dan Muhammadiyah

Kamis, 26 Mei 2016 - 27

facebook twitter google+ whatsapp Lawatan ke Padang, PDM Lahat Ingin Belajar Tentang M-Tri Minangkabau, Muslim dan Muhammadiyah
PADANG -- Pimpinan Daerah Kota Padang menerima lawatan silaturahim Pimpinan daerah Muhammadiyah Lahat, Sumatera Selatan di Komplek Pendidikan Muhammadiyah Simpang Haru, Selasa, (24/5/2016). Rombongan PD Muhammadiyah Lahat langsung dipimpin Ketua PD Muhammadiyah Lhat Drs Syamsul Hadi.

Acara diawali dengan jamuan makan malam bersama dilanjutkan tausiah dari Wakil Sekretaris PW Muhammasiyah Sumbar Toni Markos dan bincangg-bincnag seputar maslah umat dan perserikatan.

Ketua PW Muhammadiyah Sumbar yang diwakili Toni Markos mengucapkan terima kasih atas kehadiran dari rombongan PD Muhammadiyah Lahat ke Kota Padang, ini sangat laur biasa, "Kita hadir disini karena gerakan yang sama dan matan keyakinan yang sama, Alhamdulillah kita dipertemukan Allah SWT karena kita bersaudara satu jiwa dan satu gerakan, ini luar biasa..," katanya.

PDM Lahat dalam konteks sejarah punya hubungan sejarah yang panjang dengan Sumatera Barat, Islam di lahat juga banyak dipengaruhi tokoh Muhammadiyah di Sumatera Barat, sebut saja buya Hamka, Ar Sutan Mansyur dan buya Malik Ahmad merupakan tokoh yang luar biasa yang mengembangkan Islam kemuhamamdiyahan dari Sumbar ke Sumatera Selatan bahkan hingga ke pelosok dunia.

Dalam tausiahnya Toni Markos menyampaikan bahwa organisasi Muhammadiyah dapat tumbuh, berkembang, dan eksis sampai saat ini karena beberapa faktor, yakni konsisten memelihara aqidah, beramal secara nyata, menjaga ajaran fastabiqul khairat, hidup hemat dan dermawan, serta menjaga kerukunan dan mampu bekerja sama. "Lima faktor inilah yang membuat Muhammadiyah mampu berkontribusi membangun ummat dan negara, serta bertahan hingga kini," ujarnya.

Muhamamdiyah terus berbuat untuk menjauhkan umat dari kurafat seperti mandi balimau jelang ramadhan, ini tugas yang tidak mudah butuh kerja keras dengan memberikan pemahaman secara terus menerus kepada masyarakat dan butuh sinergitas dengan banyak pihak.

Tambahnya, Muhammadiyah Kota Padang benar-benar memanfaatkan kedatangan PD Muhammadiyah Lahat di Kompleks perguruan Muahmmadiyah Simpang Haru, yang insyaAllah telah membuka wawasan dan cakrawala, serta memantik api semangat ber-Muhammadiyah di daerah ini. "Islam adalah darah, daging, dan jantung Indonesia," ujarnya.

Wakil Ketua PD Muhammadiyah Padang, Sabaruddin Herman mengucapkan terima kasih atas kedatangan dari rombongan PD Muhammadiyah Lahat, ini berkah dari AllahSWt yang patut disyukuri, mudah-mudahan hal baik ini akan terus terjaga dan terpelihara.

Banyak tantangan seperti ancaman perilaku menyempang, kekerasan seksual, bangkitnya ideologi PKI dan radikalisme tidak boleh membuat kita kendor haru sterus berjuang demi umat, demi bangsa dan perserikatan. "Banyaknya tantangan itu justru akan membuat kita lebih dewasa dalam berorganisasi, tetap tumbuhkan spirit moral dengan penuh keikhlasan," terangnya.

Sementara itu Ketua PD Muhammadiyah Lahat mengucapkan terima kasih atas jamuan makan malam dan pelayanannnya, banyak yang dipelajari Padang Sumatera Barat dalam menjalankan gerakan amal makruf nahi mungkar karena Sumbar mempunyai M-Tri (Minangkabau Muslim dan Muhammadiyah) itu luar biasa bahkan akselerasi getaran M-tri terasa hingga Lahat Sumatera Selatan.

"Kedatangan kami kesini selain bersilaturahim juga ingin melihat perkembangan pendidikan Muhammadiyah di Kota Padang dan mungkin bisa diterapkan di Lahat," katanya.

Sebelum mengakhiri kunjungan, PD Muhammadiyah Lahat menyempatkan waktu mengunjuni SMP Muhammadiyah 5 Padang.

Hadir dalam silaturahim itu, Wakil Sekretaris PW Muhammadiyah Sumbar Toni Markos, Wakil Ketua PD Muhammadiyah Padang (Sabaruddin Herman, Syaifuddin Autid, Nasri Nasir dan Jamalus Kiyai), Sekretaris M. Fikar, Wakil Sekretaris Habib dan bendahara Azwir. (RI)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shofwan Karim, Obituari Buya Mirdas Ilyas (3): Satu Rumah-Posko Bersama

Sejarah Tahlilan