Obituari Thamrin KN: (1) Zulpandri, Beliau Tokoh Inspiratif
THAMRIN K. NASIR
Pendidik, Muballigh, Organisatoris, dan Penggagas
Berdirinya MAN Lembah Melintang Pasaman Barat
Oleh : Zulpandri, S.Ag., M.Pd.I
(Guru MTsN Lembah Melintang Pasaman Barat)
A. Pendahuluan
Seorang yang berjasa besar acapkali baru terasa kadar kebesarannya tatkala dia sudah tidak bisa berkarya lagi atau dia sudah tiada. Dan selalu saja kita sering terlambat menyadarinya. Tak terbilang seberapa banyak tokoh yang terlepas dari kesadaran historis kita, entah karena pemburaman “sejarah” yang memang sering dilakukan kaum yang menang atau lantaran kita tak pernah sungguh-sungguh jujur dalam menilai kembali “sejarah” kita sendiri.
Oleh karenanya, penulis mengingatkan satu nama yang telah dilupakan, yaitu Pak Thamrin K. Nasir yang punya jasa besar dalam penggagas penegerian MAN Lembah Melintang Pasaman Barat.
Kegiatan hari-hari Pak Thamrin K. Nasir penuh dengan aktifitas. Banyak waktunya diisi dengan pengabdian kepada ummat. Memberikan pengajian, mengajar, mendirikan lembaga pendidikan formal maupun non formal. Berorganisasi juga merupakan pekerjaan rutinitas yang tak luput dari kegiatan kesehariannya yaitu aktif dalam kepengurusan Organisasi Muhammadiyah . Dengan semangat aktifitas yang tinggi, semua pekerjaan ia lakukan dengan penuh rasa tanggungjawab dan pengabdian yang tulus pada agama, bangsa, dan negara.
Pak Thamrin K. Nasir dilahirkan di Batahan tanggal 02 Juni tahun 1943. Ia berasal dan dibesarkan dari keluarga sederhana. Di mata masyarakat ia lebih dikenal dengan nama “Pak Thamrin KN” ia merupakan seorang pensiunan PNS Depag tahun 1999 yang telah mengabdikan diri ±31 tahun. Sewaktu masih aktif sebagai PNS Depertemen Agama (sekarang Kemenag) ia berprofesi sebagai pendidik dan pengawas. Banyak lembaga pendidikan madrasah yang telah ia lalui, mulai dari Kecamatan Sungai Beremas, Kec. Lembah Melintang, Kec. Ranah Batahan, dan sampai kepada Kec. Gunung Tuleh. Dikalangan Muhammadiyah namanya juga begitu harum. Karena ia merupakan seorang kreator dan insfirator dalam berbagai kegiatan, khususnya dalam pembinaan Organisasi Muhammadiyah. Pak Thamrin juga seorang guru pengajian (mubaligh) yang selalu aktif memberikan dakwah Islam kepada ummat (masyarakat) di berbagai tempat pengajian di Pasaman Barat.
Dalam rentang waktu ±70 tahun (1946 – 2016), banyak sekali yang telah ia perbuat (beramal bakhti) untuk kemashlahatan ummat. Sisa umur yang masih ada ia manfaatkan untuk pembinaan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan Pak Thamrin seperti di bidang:
- Pembinaan umat beragama,
- Pendidikan agama,
- Menjaga kerukunan (interen antar agama dengan umat beragama, dan dengan pemerintah).
B. Pendidik dan Muballigh
Pak Thamrin KN merupakan seorang PNS Depertemen Agama (Kemenag) yang diangkat tahun 1968. Sebagai seorang PNS, ia banyak mengabdikan dirinya sebagai seorang pendidik. Lebih kurang 31 tahun ia menjalani profesi sebagai pendidik. Sudah banyak madrasah/sekolah yang telah ia lalui, dan itu berarti telah banyak pula siswa/siswi yang telah ia cerdaskan. Mulai dari Kec. Sungai Beremas, Kec. Lembah Melintang, Kec. Batahan, dan sampai masa pensiun ia jalani di Kec. Gunung Tuleh. Sebagai seorang pendidik Pak Thamrin juga merangkap sebagai seorang kepala madrasah/sekolah. Di samping sebagai seorang pendidi Pak Thamrin merupakan mubaligh yang banyak dikenal oleh masyarakat diberbagai pengajian di Pasaman Barat. Pekerjaan mubaligh tersebut dia lakukan penuh dengan keikhlasan semata-mata karena Allah SWT untuk pencerahan ummat. Dalam melakoni pekerjaan tersebut kadang ia menemui hambatan-hambatan, namun itu semua dia hadapi dengan penuh kesabaran dan mengharap ridha Allah SWT.
C. Penggagas berdirinya MAN Lembah Melintang
MAN Lembah Melintang merupakan sebuah madrasah lembaga pendidikan formal yang bersatus negeri di bawah naungan Kemeterian Agama Republik Indonesia. MAN Lembah Melintang berada di Jorong Manambin Nagari Ujunggading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat. Keberadaan madrasah tersebut sudah banyak mewarnai pendidikan di Pasaman Barat, khususnya bidang pendidikan keagaman. Dalam mengemban tujuan pendidikan Nasional, MAN Lembah Melintang ikut serta dalam mencerdaskan pendidikan bangsa, memajukan sistem pendidikan daerah dan mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pencapaian tujuan Pendidikan nasional.
Sebelum Pak Thamrin mengabdikan diri di MAS Penampung (sekarang MAN Lembah Melintang), ia telah banyak berkiprah di dunian pendidikan di Pasaman Barat. Semenjak ia diangkat menjadi PNS Depag (Kemenag) tahun 1968 dan berdasarkan SK tersebut ia ditugaskan sebagai guru agama di SDN Pulau Panjang, Kec. Sungai Beremas Pasaman Barat sampai tahun 1972. Tahun 1972 – 1978, ia menjadi guru MTsN Air Bangis (Guru dan Bendahara). Tahun 1979 – 1987, ia menjadi guru MTs/MA Muhammadiyah Tamiang Ujunggading Kec. Lembah Melintang Pasaman Barat. Tahun 1981 – 1989, ia ditugaskan menjadi Pimpinan Madrasah Mu’alimin Muhammadiyah Tamiang Ujunggading, berdasarkan SK Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tamiang dan merangkap sebagai Pengawas Depertemen Agama (PPAI). Tahun 1987 – 1991 diangkat menjadi Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) Depertemen Agama), dan Tahun 1991 – 1992 diangkat menjadi Kepala MTsN Air Bangis. Kemudia paada tahun 1992 ia dipercaya menjadi Kepala Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Penampung Ujunggading yang berada dikejorongan Manambin Kecamatan Lembah Melintang Pasaman Barat berdasarkan SK Depertemen Agama (Depag) RI dengan pangkat Eselon IV.a. Sejak itulah Pak Thamrin mulai berkiprah memajukan dan mengembangkan MAS Penampung sampai penegeriannya. Setelah Pak Thamri KN (panggilan akrabnya) dinobatkan sebagai kepala MAS Penampung, mulailah ia meniti karirnya dengan cara mencari trobosan-trobosan baru bagaimana meningkatkan dan mengembangkan MAS Penampung.
Sebelum kepemimpinan Pak Thamrin. Pada tahun tujuh puluhan, MAS Penampung bernama Pendidikan Guru Agama Swasta (PGAS) dengan kepala sekolahnya Bukhayatul Muna. Tahun 1975 PGAS berobah menjadi madrasah tsanawiyah yaitu setingkat MTs, dan tidak beberapa tahun madrasah tsanawiyah berobah lagi menjadi Madrasah Aliyah (MA). Lokasi/tempat belajar MAS Penampung selalu berpindah-pindah. MAS Penampung pernah berlokasi di Perguruan Adlaniyah Tampus Ujunggading. Setelah itu berlokasi di Jalan Nusantara Barat Ujunggading sebuah bangunan yang berada di samping Masjid Raya Ujunggading, yaitu gedung pengajian serbaguna milik Jamaah Majelis Ta’lim Masjid Raya Ujunggading dengan kepala sekolahnya Tajuddin (alm) dan kepemimpinan selanjutnya diteruskan Pak Yahya (alm). Proses belajar mengajar berlangsung lebih kurang lima tahun di gedung pengajian serbaguna milik Jamaah Majelis Ta’lim Masjid Raya Ujunggading itu. Setelah itu lokasi MAS Penampung pindah ke Jorong Taluak Ambun Ujunggading yaitu sebuah bangunan gedung milik Ormas Perti dan lebih kurang satu tahun proses belajar mengajar berlangsung di tempat itu.
Dalam hal lain siswa-siswi MAS Penampung banyak mengalami suka dan duka dalam mengikuti pendidikan di madrasah itu. Mulai dari proses berlajar yang serba sederhana, seperti: tenaga pengajar/guru yang umumnya guru sukarela yang berdomisili di Ujunggading. Begitu juga gedung dan sarana prasaran belajar yang serba sederhana. Walaupun dengan kondisi serba keterbatasan proses belajar mengajar tidak menurunkan semangat para tenaga pengajar/guru dan siswa-siswi untuk menimba ilmu di MAS Penampung. Dan yang paling menyedihkan bagi para orang tua apabila anak-anaknya mengikuti ujian akhir sekolah. Siswa-siswi MAS Penampung terpaksa Ujian Nasional (EBTA-EBTANAS) ke madrasah induk KKM di MAN Air Bangis Pasaman Barat. Hal ini dikarenakan MAS Penampung belum memiliki legitimasi dalam melaksanakan ujian sendiri. Kadangkala sering ditemukan kondisi siswa-siswi kurang sehat untuk mengikuti ujian, hal ini disebabkan pengaruh cuaca yang belum terbiasa dengan kondisi angin laut pantai Air Bangis.
Pak Thamrin KN diangkat menjadi kepala madrasah menggantikan kepemimpinan sebelumnya. Di masa kepemimpinan Pak Thamri KN, barulah mendapatkan tanah wakaf di daerah Manambin (Kampung Mondung) Ujunggading. Barulah MAS Penampung pindah ke lokasi baru di Manambin sampai penegeriannya. Setelah kepemimpinan Pak Thamrin KN di MAS Penampung, ia mulai berpikir untuk mengembangkan dan memajukan MAS Penampung menjadi sebuah madrasah yang akan menjadi madarsah kebanggaan masyarakat Ujunggading khususnya dan Pasaman Barat umumnya. Ia tak mau MAS Penampung selama-lamanya hanya menjadi penampung siswa-siswi yang tidak diterima di sekolah negeri. Salah satu trobosan yang dilakukannya adalah bagaimana MAS Penampung suatu saat menjadi sebuah madrasah negeri.
Awal penegrian MAS Penampung banyak menemui tantangan, kendatipun banyak mendapat tantangan/hambatan, seperti dari teman-teman dari kepala MAS yang ada di Ujunggading dan sekitarnya, "kata Pak Thamrin KN". Mereka tidak setuju dengan adanya madrasah negeri di Ujunggading, kerena mereka beranggapan akan berdampak buruk terhadap perkembangan dan keberadaan MAS-MAS di Ujunggading. Sehingga mereka mencoba mengajukan permohonan agar madasah negeri tidak ada di Ujunggading. Akan tetapi permohonan mereka ditolak dan Allh tidak meridhainya. Tetapi karena niat penegerian MAS Penampung merupakan perbuatan yang mulia dan baik serta mendapat dukungan yang kuat dari masyarakat Ujunggading umumnya, maka Pak Thamrin KN dan rekan-rekan penggagas untuk penegerian MAS Penampuung tetap bertekat maju dan pantang mundur agar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) ada berdiri di Ujunggading.
Maka dengan tekat yang kuat, ia mulai menggagas atau merintis bagai mana MAS Penampung dapat diwujudkan menjadi sebuah lembaga pendidikan formal negeri di bawah naungan Depertemen Agama (Kemenag) yang keberadaannya nanti dapat setara dan bersaing dengan pendidikan setingkat SLTA lainnya. Inilah cita-cita Pak Thamrin yang luhur dan penuh optimis dalam mewujudkan MAS Penampung menjadi MAN Lembah Melintang. Sebuah prestasi yang patut diapresiasi dan diacungkan jempol kepada Pak Thamrin KN yang memiliki pikiran cemerlang terhadap MAS Penampung. Ada beberapa faktor yang yang mendorong Pak Thamrin KN untuk menjadikan MAS Penampung menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lembah Melintang adalah:
1. Minat (keinginan) masyarakat melanjutkan sekolah anak-anaknya ke madrasah di Ujunggading sekitarnya sangat tinggi, sedangkan SLTA negeri yang ada di Ujunggading hanya satu-satunya SMA Negeri Ujunggading, itupun kapasitas penerimaan siswa baru sudah melebihi daya tampung yang dimiliki. Sehingga setiap penerimaan siswa baru banyak siswa yang ditolak. Akhirnya para siswa banyak yang masuk ke MAS Penampung dan MAS yang ada di sekitar Ujunggading.
2. Semua Madrasah Alliyah Swasta yang berada di Ujunggading harus ber-KKM ke MAN Air Bangis dan pelaksanaan Ujian Negara (EBTA-EBTANAS) wajib dilaksanakan di madarasah induk KKM yaitu MAN Air Bangis Pasaman Barat. Betapa banyaknya resiko yang dihadapi MAS tersebut begitu juga dari siswa dan Wali Murid kalau anaknya ujian ke MAN Air Bangis.
3. Belum ada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) lanjutan dari Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Ujunggading. Kurang tepat rasanya kalau anak tamatan madrasah melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menemgah Atas (SMA), itu tidak nyambung. Karena tamatan Madrasah Tsanawiyah sabaiknya dilanjutkan ke Madrasah Aliyah (MA) bukan ke Sekolah Menengah Atas (SMA).
4. Persyaratan untuk diajukan permohonan sudah ada, seperti tanah ±1,5 Ha., siswa-siswi sudah ada 3 lokal (kelas I, II, dan kelas III) yang total jumlahnya sebanyak 140 orang siswa, dan guru/tenaga pengajar berjumlah 12 orang termasuk Kepala Madrasah (2 orang PNS dan 10 orang tenaga honor).
Berdasarkan pemikiran itulah, Pak Thamrin KN mengawali tugas berat yang diamanahkan oleh masyarakat kepadanya. Sebagai langkah awal Pak Thamrin mengajak Pengurus Komite untuk mencoba berusaha mendapatkan sebidang tanah sebagai syarat penegerian MAS Penampung. Adapun penggagas penegerian Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Penampung menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lembah Melintang adalah:
1. Thamrin K. Nasir sebagai Kepala MAS Penampung,
2. Khairuddin alias Jenda (alm) sebagai Ketua Komite,
3. H. M. Zai’im AR (alm.), dari Komosaris Golkar Kec. Lembah Melintang,
4. Padri, sebagai Kepala Desa Ranah Salido,
5. Tarmizi Zakaria sebagai KUA Lembah Melintang,
6. Buchari Usman (alm.), dari Ketua KAN Ujunggading,
Surat permohonan penegerian MAS Penampung ikut ditandatangani dan direkomendasikan oleh:
a. Bapak Camat Lembah Melintang (Drs. Asrizal),
b. Bapak Kepala Kandepag Pasaman (Drs. Helmi R), dan
c. Bapak Bupati Pasaman Barat (Taufik Marta)
Pak Thamrin KN bersama Komite Madrasah berusaha dan berjuang untuk mendapatkan tanah, Alhamdulillah tanah yang dimaksud sudah didapatkan yaitu berupa tanah wakaf yang diwakafkan oleh beberapa orang pemilik tanah masyarakat di Manambin (Kampung Mondung) seluas ±1,5 Ha. (satu setengah hektar), dengan syarat harus didirikan Mandrasah Aliyah Negeri (MAN) di atasnya. Pak Thamrin KN bersama para penghulu dan tokoh-tokoh masyarakat Manambin turut mempelopori untuk penegerian MAS Penampung. Tanah seluas ±1,5 Ha. itu akan diaktawakafkan di Kantor KUA Lembah Melintang yang waktu itu Kepala KUA Lembah Melintang Bapak Tarmizi Zakaria. Bapak Camat Lembah Melintang Bapak Drs. Asrizal ikut juga merekomendasi permohanan itu. Setelah persyatatan sudah lengkap maka diajukanlah berkas penegerian MAS Penampung ke Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakandepag) Pasaman Bapak Drs. Hilmi R di Lubuk Sikaping. Berkat perjuangan dan kegigihan Pak Thamrin bersama para pelopor penegerian MAS Penampung, juga mendapat apresiasi dan dukungan dari Kakandepag Pasaman Bapak Drs. Hilmi R dan Bupati Pasaman Bapak Taufik Marta. Tahun 1996 berkas permohonan MAS Penampung diproses untuk dinegerikan. Maka pada tahun yang yang sama dan dengan tidak berapa lama menunggu, Alhamdulillah, permohonan penegerian MAS Penampung menjadi MAN Lembah Melintang dikabulkan oleh Depertemen Agama RI.
Atas keberhasilan Pak Thamrin bersama masyarakat Manambin khususnya dan masyarakat Ujunggading umumnya untuk menjadikan MAS Penampung menjadi madrasah negeri merupakan suatu prestasi yang patut dicatat dalam sejarah penegerian Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lembah Melintang.
Orang bijak mengatakan “Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal dan mengingat jasa para Pahlawannya” dan “Usia bukanlah berapa lama kita hidup, tetapi berapa lama kita akan dikenang dalam menghormati jasa-jasanya”
Sebagai kenangan yang tidak terlupakan oleh saya “ungkap Pak Thamrin” adalah suatu ketika Pak Thamrin KN dipanggil oleh Kakandepag Pasaman bapak Drs. Helmi R., bahwa saya ditanya dengan beberapa pertanyaan, sebagai berikut:
1. Apakah penegerian MAS Penampung ini untuk Bapak Thamrin K. Nasir ?, saya menjawab “tidak, tetapi untuk kita semua dan bukan harus saya yang menjadi kepala madrasahnya, akan tetapi serahkanlah kepada yang lebih pantas”
2. Apakah ada rasa ikhlas melepas MAS Penampung ini dari Pak Thamrin ?, saya menjawab “saya sangat ikhlas dan merelakan menyerahkan gedung MAS Penampung yang lima lokal dengan peralatannya serta tanah wakaf ±1,5 Ha.,
3. Kemudian Bapak Kakankemenag (Drs. Helmi R) bertanya kepada saya, setelah penegerian MAN Lembah Melintang ini, kemana Bapak di tempat tugaskan (dipindahkan) ? pilihlah...? saya menjawab: “saya bersedia dipindahkan dimana saja sesuai dengan janji/sumpah saya sewaktu menerima amanah sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Depertemen Agama (sekarang Kemenag)”.
Setelah penegerian MAN Lembah Melintang, akhirnya Pak Thamrin KN menghabiskan masa-masa kedinasannya menjadi Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) di Kecamatan Gunung Tuleh sampai ia pensiun tahun 1999. Dan sebagai Kepala MAN Lembah Melintang diangkatlah Ibuk Dra. Roslaini.
Sewaktu penulis menemui Pak Thamrin di rumahnya di Sungai Aur di berkata:
“Walaupun MAS Penampung Ujunggading sudah tidak ada lagi, tapi saya sangat bahagia, sebab walaupun madrasah yang saya kelola dulu merupakan sebuah madrasah swasta, akan tetapi sudah banyak alumni MAS Penampung yang sudah berhasil, dimana tamatan MAS Penampung sudah ada yang menjadi guru dan pegawai diberbagai madrasah dan instansi baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta, seperti :
1. Kahairil Hadi, S.Pd., anak saya ini sekarang bekerja di Kemenag Pasaman Barat,
2. Nur Rahmah, S.Ag., bekerja di Kantor KUA Kecamatan Sungai Aur,
3. Jon Kenedi, S.Pd., bekerja di Kantor Kemenag Kabupaten Pasaman,
4. Darul Ihsan, MA., bekerja di Kantor Pemda Kabupaten Pasaman,
5. Dan banyak lagi alumni MAS Penampung yang sudah berhasil yang tidak tersebutkan lagi.
Sekarang perkembangan MAN Lembah Melintang sungguh maju pesat, dan sudah dapat bersaing dengan SMAN dan SMKN yang ada di Ujunggading dan sekitarnya. Bahkan sekarang MAN Lembah Melintang sudah menjadi pusat induk KKM dari MAS-MAS yang ada di Ujunggading Kec. Lembah Melintang, Kec. Sungai Aur dan Kec. Gunung Tuleh. Alhamdulillah, apa yang sudah saya cita-citakan dulu sekarang sudah terwujud”.
Pesan saya:
1. Jagalah MAN Lembah Melintang dengan baik, mudah-mudahan dengan kerja keras kepala madrasah, guru-gurunya serta semua elemen yang terkait di dalamnya dapat mewujudkan MAN Lembah Melintang yang mampu bersaing dengan SLTA yang ada di tingkat kabupaten, provinsi, dan bahkan tingkat nasional.
2. Jadikan MAN Lembah Melintang menjadi MAN Unggul, yakni sebuah MAN yang siswa-siswinya dapat hafiz al-Quran, dengan target kemampuan: Jurusan Agama hafiz 6 Juz, dan jurusan lain hafiz 3 Juz. Kenapa MAS dan MAN yang lain bisa hafiz al-Quran ? kenapa kita tidak bisa ? Insya Allah bisa, tergantung kepada pengelolanya.
D. Pengabdian di Masyarakat
Setelah pensiun dari PNS Depag tahun 1999, Pak Thamri K. Nasri mengabdikan dirinya sebagai pelopor dan penggerak (motivator) diberbagai kelompok masyarakat, seperti beliau aktif dalam satu ormas Islam yaitu Organisasi Muhammadiyah. Beliau juga pernah aktif dalam partai politik. Adapun kiprah atau pengabdian Pak Thamrin KN di tengah-tengah masyarakat sebagai berikut:
1. Tahun 1968 – 1978, aktif sebagai Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sungai Beremas,
2. Tahun 1982 – 1990, aktif sebagai Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pasaman,
3. Tahun 1990 – 2000, dikukuhkan sebagai Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pasaman,
4. Tahun 1998 – 2004, sebagai Sekretaris DPC Partai PBB Pasaman,
5. Tahun 2008 – 2009, Ketua Pimpinan Daerah Partai PMB Pasaman Barat,
6. Tahun 2010 – 2015, aktif sebagai Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pasaman Barat,
7. Tahun 2015 – 2020 (hasil Musyda ke-4 PDM Pasaman Barat tanggal tanggal 28-29 Januari 2016), sebagai Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pasaman Barat. Di samping itu ia aktif sebagai mubaligh/guru pengajian di Organisasi Muhammadiyah Kabupaten Pasaman Barat (mengisi pengajian Pimpinan Ranting Muhammadiyah, dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah) di Pasaman Barat.
E. Aktifitas di Bidang Lainnya
1. Tahun 1964 – 1968, mendirikan Madrasah Ibtidaiyah PGAP di Batahan, Kabupaten Madina (sebelum menjadi PNS)
2. Mendirikan Madrasah Ibtidaiyah PGAP berobah menjadi Madrasah Tsanawiyah PGAP sampai sekarang, Kepala Madrasah Drs. Talkisman (anak beliu sendiri)
3. Tahun 1970 – 1973, mendirikan MTsS Pulau Panjang Kecamatan Sungai Beremas
4. Tahun 2001 – 2006, mendirikan MTsS Al-Rumawarah di Batu Sondet Kab. Madailing Natal (Madina),
5. Sekarang beliau sebagai motivator, mubaligh (guru pengajian Pimpinan Ranting Muhammadiyah, dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah) dan penggerak organisatoris dalam pergerakan Organisasi Muhammadiyah di Pasaman Barat.
F. Riwayat Hidup
1. Nama : Thamrin K. Nasri
2. Tempat/Tgl. Lahir : Batahan / 02 Juni 1943
3. Pekerjaan : PNS Depag RI ( 1968 – 1999, aktif ±31 tahun )
4. Pensiun : 1999
5. Alamat : Air Bayang-Ujunggading, Kec. Lembah Melintang, Pasbar.
6. HP. : 0821 7430 3508
7. Pendidikan :
a. SRN, di Batahan
b. PGAP (4 tahun), di Air Bangis
c. PGAA (2 tahun), di Air Bangis
d. D.III IAIN Imam Bonjol Padang
e. Belajar Sendiri (Otodidak), yaitu memperdalam ilmu agama melalui buku-buku di perpustakaan yang dimiliki.
G. Riwayat Pekerjaan
1. Tahun 1968 – 1972, Guru Agama di SDN Pulau Panjang, Kec. Sungai Beremas Pasaman Barat,
2. Tahun 1972 – 1978, Guru MTsN Air Bangis (Guru dan Bendahara),
3. Tahun 1979 -1987, Guru MTs/MA Muhammadiyah Tamiang Ujunggading Kec. Lembah Melintang Pasaman Barat,
4. Tahun 1981 – 1989, Pimpinan Madrasah Mu’alimin Muhammadiyah Tamiang Ujunggading, SK dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tamiang dan merangkap sebagai Pengawas Depertemen Agama (PPAI),
5. Tahun 1987 – 1991, Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) Depertemen Agama),
6. Tahun 1991 – 1992, Kepala MTsN Air Bangis,
7. Tahun 1992 – 1996, Kepala MAS Penampung Ujunggading, SK dari Depertemen Agama Ri dengan Eselon IV.a.,
8. Tahun 1997 – 1999, Pengawas Depag (PPAI) di Kecamatan Gunung Tuleh sampai pensiun bulan November 1999.
H. Riwayat Keluarga
1. Istri : Adwanis (almh), guru PNS Depag, meninggal tahun 1995
2. Nama-Nama Anak
a. Drs. Talkisman
b. Musfirah, S.Ag.
c. M. Hazmin, S. IP.
d. Fitri Hayati, S.Ag.
e. Khairil Hadi, S.Pd.
f. Misykah, S. Si.
g. Nur Hidayah, S,Pd.
h. Dinul Aufa, S. Form., Apt.
i. Jumlah Cucu, sebanyak 23 orang
Demikianlah profil (sejarah ringkas) dari seorang abdi negara, abdi agama, dan abdi masyarakat yang sebagian hidupnya ia wakafkan untuk anak bangsa dan ummat. Semoga sisa-sisa umur beliau masih dapat bermanfaat, sesuai dengan hadits Nabi “ Khairunnasi man yan faulinnas”. Artinya: Sebaik-baik manusia adalah memberi manfaat kepada manusia yang lain“. Dalam usia ±73 tahun ini, semoga Allha SWT dapat memberi kesehatan dan kekuatan lahir batihn agar Pak Thamrin KN tetap bisa berdakwah mensyiarkan Islam ditengah-tengah ummat yang butuh siraman rohani keislaman di Pasaman Barat. Mudah-mudahan jasa besarnya beliau mendapat berkah dan Ridho dari Allah SWT. Amin.
Saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yg budiman (teman fb) yg telah membaca tulisan saya ini, semoga tulisan ini menambah khasanah keilmuan kita terutama untuk mengenal sejarah berdirinya MAN Lembah melintang dan saya sangat mengharapkan saran dan masukan yg sifatnya konstruktif guna kelengkapan tulisan ini. Wassalam.
Sumber Data: Thamrin K. Nasir, Eks Kepala MAS Penampung Ujunggading, Tahun 1992-1996, Wawancara, 17, 18, dan 28 Februari 2016.
Lainnya:
Sumber foto:
https://minangkabaunews.com/ketua-pdm-pasaman-barat-buya-thamrin-kn-meninggal-dunia-muhammadiyah-berduka/
Komentar