Prof Dr A Mu'ti, Menolak Menjadi Wakil Menteri dengan Alasan Begini





 Sekum PP Muhammadiyah Tolak Jadi Wamen Kabinet Jokowi | Republika Online


republika.co.id

Sekum PP Muhammadiyah Tolak Jadi Wamen Kabinet Jokowi |Republika Online


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, memutuskan mundur dari tawaran posisi Wakil Menteri di Kabinet Indonesia Maju. Menurutnya, keputusan itu muncul setelah melalui berbagai pertimbangan.

"Saya putuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju di jabatan wakil menteri," ujarnya di akun Twitternya, setelah meminta izin, Rabu (23/12).

Ia mengaku, alasan mundur dari Kabinet yang sudah mencantumkan namanya itu adalah rasa ketidakmampuan pribadi. Ia merasa tanggung jawab yang diemban sangatlah berat.

"Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut,’’ tuturnya.

Mu’ti mengaku, awalnya memang sempat dihubungi oleh Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Dalam komunikasi itu, ia menyatakan bersedia bergabung di Kabinet Indonesia Maju jika diberi amanah.

Namun, lanjutnya, setelah mengukur kemampuan diri pribadi, ia berubah pikiran. "Semoga ini adalah pilihan yang terbaik," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Persepektif Republika.co.id, Klik di Sini


nasional.kompas.com

Sekum PP Muhammadiyah Tolak Jabatan Wamendikbud, Ini Alasannya

Kompas Cyber Media

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti memutuskan untuk tidak bergabung dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju.

Seperti diketahui, nama Abdul Mu'ti sebelumnya sempat digadang-gadang akan menjabat sebagai wakil menteri setelah Presiden Joko Widodo menutuskan untuk melakukan reshuffle.

"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri," kata Mu'ti melalui keterangannya, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: Di Hadapan Jokowi, 6 Menteri dan 5 Wamen Baru Ucapkan Sumpah Jabatan

Mu'ti merasa dirinya tidak mampu mengemban amanah yang berat di pemerintahan. Ia juga merasa bukan figur yang tepat untuk mengemban tugas sebagai wakil menteri.

"Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah," ujarnya.

"Tetapi setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik," ucap Abdul Mu'ti.

Presiden Joko Widodo melantik lima wakil menteri yakni Muhammad Herindra sebagai Wakil Menteri Pertahanan, Edward Komar Syarif Hiariez sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM

Kemudian, Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri Kesehatan, Harfiq Hasnul Qolbi sebagai Wakil Menteri Pertanian dan Pahala Nugraha Mansyuri sebagai Wakil Menteri BUMN.

Sekum PP Muhammadiyah Tolak Jadi Wakil Mendikbud Nadiem

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti memutuskan untuk tak mengisi jabatan Wamendikbud yang ditawarkan kepadanya.
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti memutuskan untuk tak bergabung mengisi kursi salah satu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mendampingi Nadiem Makarim dalam Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan 2019-2024. Hal itu ia ungkapkan dalam akun Twitter resminya @Abe_mukti, Rabu (23/12).

"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri," kata Abdul.

Abdul lantas bercerita, dia sempat dihubungi oleh Mensesneg, Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Ia awalnya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah.


Namun keputusan itu berubah. Ia mengaku berubah pikiran setelah mengukur kemampuan dirinya sendiri bila mengemban amanah tersebut. Ia berharap keputusan ini menjadi pilihan yang terbaik.

"Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut," kata Abdul.

Sebelumnya sempat beredar dokumen yang mencantumkan nama Abdul Mu'ti sebagai calon Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang akan dilantik Presiden Jokowi bersama 5 wakil menteri lainnya pada pagi ini.

Akan tetapi, selang beberapa waktu kemudian muncul dokumen baru yang mencantumkan hanya lima Wamen yang akan dilantik Jokowi. Dokumen itu menunjukkan nama Abdul Mu'ti hilang.

Lantas, Jokowi hanya melantik 5 wakil menteri di Istana Negara sekitar pukul 09.30 WIB, hari ini. Mereka adalah Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono, Wakil Menteri Pertahanan, Letjen TNI Muhammad Herindra, Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansyuri, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Sharif Hiariej dan Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi.

(rzr/ugo)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Muhammadiyah Desak Bentuk Tim Independen

inews.id

Ini Alasan Abdul Mu'ti Tolak Tawaran Jadi Wamendikbud

Sindonews, Abdul Rochim · Rabu, 23 Desember 2020 - 10:08:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Nama Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti sempat beredar sebagai calon Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) yang bakal dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (23/12/2020). Namun, namanya tiba-tiba hilang dari daftar calon wamen. 

Mu'ti pun tidak terlihat saat pelantikan menteri dan wakil menteri di Istana Negara pagi ini. Melalui akun Instagram-nya, Abdul Mu'ti menjelaskan alasan namanya hilang dari daftar wamendikbu. 

"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri," katanya dikutip Rabu (23/12/2020).

Awalnya, Mu'ti mengatakan dirinya memang sempat menyatakan bersedia dilantik sebagai Wamendikbud jika diberi amanah. Dia sebelumnya mengaku dihubungi oleh Mensesneg Pratikno dan Mendikbud Nadiem Makarim.

"Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut," katanya.

Sementara itu Presiden Jokowi resmi melantik lima wamen. Pertama, Pahala Mansury sebagai Wakil Menteri BUMN menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang diangkat menjadi Menteri Kesehatan.

Editor : Rizal Bomantama


Sekum PP Muhammadiyah Tolak Jadi Wakil Mendikbud Nadiem

andalasonline-Jakarta | Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti memutuskan untuk tak bergabung mengisi kursi salah satu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mendampingi Nadiem Makarim dalam Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan 2019-2024. Hal itu ia ungkapkan dalam akun Twitter resminya @Abe_mukti, Rabu (23/12/2020).

“Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri,” kata Abdul.

Abdul lantas bercerita, dia sempat dihubungi oleh Mensesneg, Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Ia awalnya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah.

Namun keputusan itu berubah. Ia mengaku berubah pikiran setelah mengukur kemampuan dirinya sendiri bila mengemban amanah tersebut. Ia berharap keputusan ini menjadi pilihan yang terbaik.

“Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut,” kata Abdul.

Sebelumnya sempat beredar dokumen yang mencantumkan nama Abdul Mu’ti sebagai calon Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang akan dilantik Presiden Jokowi bersama 5 wakil menteri lainnya pada pagi ini.

Akan tetapi, selang beberapa waktu kemudian muncul dokumen baru yang mencantumkan hanya lima Wamen yang akan dilantik Jokowi. Dokumen itu menunjukkan nama Abdul Mu’ti hilang.

Lantas, Jokowi hanya melantik 5 wakil menteri di Istana Negara sekitar pukul 09.30 WIB, hari ini. Mereka adalah Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono, Wakil Menteri Pertahanan, Letjen TNI Muhammad Herindra, Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansyuri, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Sharif Hiariej dan Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi. (cnnindonesia)

msn.com

Tolak Jadi Wakil Menteri, Abdul Mu'ti: Saya Bukan Figur yang Tepat

Anggi Tondi Martaon 1 jam lalu

Dia sempat menyanggupi saat diminta menjadi wakil menteri, tapi urung niat setelah berpikir ulang. © Anggi Tondi Martaon Dia sempat menyanggupi saat diminta menjadi wakil menteri, tapi urung niat setelah berpikir ulang.

Jakarta: Sekretaris Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti menolak tawaran Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan dan Kebudayaan. Dia mengaku tidak sanggup memikul amanah tersebut.

"Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut," kata Abdul dikutip dari akun Twitter @Abe_Mukti, Rabu, 23 Desember 2020.

Dia sempat menyanggupi saat diminta menjadi wakil menteri. Kesanggupan tersebut disampaikan saat tawaran datang dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Baca: Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Muti Menolak Jabatan Wakil Menteri

Namun, dia memikirkan ulang tawaran tersebut. Abdul Mu'ti menyatakan tak sanggup dan memilih mundur teratur.

"Semoga ini adalah pilihan yang terbaik," ujar dia.

Sebelumnya, Abdul Mu'ti diminta menjadi wakil menteri dan direncanakan bakal dilantik bersama enam menteri baru hasil reshuffle Presiden Joko Widodo. Dia diproyeksikan bakal menjadi pendamping Nadiem.

Baca: Sah! 6 Menteri dan 5 Wamen Mulai Bertugas Hari Ini

Microsoft mendapat komisi dari transaksi pembelian yang direkomendasikan melalui tautan di dalam artikel         

news.detik.com

Cerita Abdul Mu'ti Sempat Bersedia Jadi Wamendikbud Lalu Berubah Pikiran

Kanavino Ahmad Rizqo

Jokowi sebelumnya telah melantik enam menteri dan lima wakil menteri. Berikut ini daftarnya:

Menteri

1. Tri Rismaharini (Risma) sebagai Menteri Sosial
2. Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
3. Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan
4. Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama
5. Wahyu Sakti Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan
6. M Luthfi sebagai Menteri Perdagangan

Wakil Menteri

1. Letjen TNI Muhammad Herindra sebagai Wakil Menteri Pertahanan
2. Edward Omar Syarif Hiariej sebagai Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia;
3. Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri Kesehatan;
4. Harvick Hasnul Qolbi sebagai Wakil Menteri Pertanian;
5. Pahala Nugraha Mansyuri sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara;

(knv/fjp)













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shofwan Karim, Obituari Buya Mirdas Ilyas (3): Satu Rumah-Posko Bersama

Sejarah Tahlilan