Yayasan Islam Terpadu Dirikan Pondok Tadabbur al-Quran

-

 



Muballigh dan Usahawan Inisiasi Pondok Tadabbur al-Quran.

Padang, Admin (25/3/2023)

Muballigh Sumatera Barat bersama para tokoh usahawan menginisiasi berdirinya Pondok Tadabbur Al-Quran di Padang. Para tokoh itu bernaung di dalam sebuah Yayasan Islam Terpadu dengan SK Menkumham RI AHU-0012918.AG.01.04 Tahun 2020 Akta Notaris Rismadona, S.H.,  No. 11 30 Juli 2020 Kota Padang. 

Munurut salah seorang pendirinya H. Solsafad, A.Md., S.Pd.I., M.A., Pondok ini ditujukan untuk melahirkan generasi milenial yang hafiz al-Quran, memahami isinya, dapat mensyarahkan dan mengamalkan isi shuhuf al-Quran kitab firman Allah tersebut serta  mengajak umat untuk meningkatkan internalisasi dan sosialisasi al-Quran secara optimal. 

Sekarang sudah dimulai langkah nyata untuk tujuan ini.  Lahan yang cukup untuk itu sudah ada dan kini sedang dimulai pembangunannya. Para pendiri dan pengurus bertekad dengan segala upaya dan ikhtiar bersama masyarakat untuk mewujudkan tujuan luhur ini.

Pendiri dan susunan Organ Yayasan adalah H. Amrizal Guci, H. Havid Dt. Rangkayo Basa dan H. Solsafad, A.Amd., S.Pd.I., M.A. Ketua Ir. H. Irzal Mudatsir dan anggota H. Ferisyal Ramli, Ketua H. Solsafad, A.Md., S.Pd.I., M.A., Sekretaris Defi Yasmadi, Bendahara Donil Mawardi, Ketua Dr. Masrul Basyar, SP.P dan Anggota Irsal Mawardi. 

Yayasan sudah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Ar Risalah Charity dan mulai mengumpulkan zakat, infak, sadaqah, hibah dan donasi dari marasyarakat luas.

Sampai dengan Jumat, 24 Maret kemarin sudah terkumpul 156 Juta Rupiah. Pendiri dan Pengurus Yayasan bersilarurrahim kepada Gubernur Sumbar H. Mahyeldi Ansharullah di Istana Gubernur Jl Sudirman padang. Di dalam audiensi itu H. Mahyeldi sangat gembira dan mendukung sepenuhnya perogram pendirian Pondok Tadabbur Al-Quran dimaksud.













Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shofwan Karim, Obituari Buya Mirdas Ilyas (3): Satu Rumah-Posko Bersama

-
Gambar
Shofwan Karim, Obituari Buya Mirdas Ilyas (3):  Satu Rumah-Posko Bersama Saya, Abdul Hadi, Syar'i tinggal ngekos di kediaman Bp Jamaan-Ibu Djus di Bukitsurungan. Tinggal di rumah pasangan Direktur-isteri yang guru SP-IAIN ini  sangat nyaman. Abdul Hadi dari Rantau Ikil pindahan Thawalib langsung tingkat 3 di SP. Syar'i dari Dusun Panjang, guru Thawalib yg sedang selesaikan kuliah di FU Padang Panjang. Keduanya senior saya. Senang tinggal dengan Direktur, Guru dan senior. Ada yg bimbing belajar dan tempat bertanya. Keadaan itu tak lama. Anak saudara Ibu Djus, dua remaja perempuan bergabung di rumah itu. Satu dari Kampungnya Kotolaweh, Yennita,  sekolah di SPG Padang Panjang. Satu lagi Nona Stefin Uring dari Manado, masuk SMP 1. Padahal sebelumnya sudah ada Umi, ibunda Bu Djus. Adiknya, Anwar yg sekolah di STM. Ada putri-putra mereka Fairuz (pr), Elwisyam(lk) dan Mirfad (pr) yang masih kanak-kanak.  Meski rumah itu cukup besar, tetapi kamarnya
Baca selengkapnya

Sejarah Tahlilan

-
SEJARAH LAHIRNYA TAHLILAN DALAM UPACARA KEMATIAN, KHUSUSNYA DI TANAH JAWA, INDONESIA. Oleh: Sangadji EM (Tulisan ini tdk bertujuan utk menohok pihak tertentu, tapi sebagai kajian ilmu agar kita paham sejarah lahir'y Upacara Tahilan)K Perintis, pelopor dan pembuka pertama penyiaran serta Pengembangan Islam di Pulau Jawa adlh Para Ulama/Mubaligh yg berjumlah sembilan, yg populer dgn sebuatan Wali Songo. Atas perjuangan mereka, berhasil mendirikan sebuah Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yg berpusat di Demak, Jawa Tengah. Para Ulama yg sembilan dlm menyiarkan dan Mengembangkan Islam di Tanah Jawa yg mayoritas penduduk'y Beragama Hindu dan Budha mendapat kesulitan dlm membuang Adat Istiadat Upacara Keagamaan lama bagi mereka yg telah Masuk Islam. Para Ulama yg sembilan (Wali Songo) dlm menanggulangi masalah Adat Istiadat lama bagi mereka yg telah Masuk Islam terbagi menjadi dua aliran yaitu ALIRAN GIRI dan ALIRAN TUBAN. ALIRAN GIRI adlh suatu aliran yg di pimpin oleh Raden
Baca selengkapnya