Rindu RBK Pahlawan Kayo, Tokoh Nasional Irman dan Gamawan












 Padang, Rabu (20/10/2021).  Kerinduan kepada sahabat, senior dan guru kehidupan ber-Muhammadiyah meledak. Kami berkunjung kepada Ketua PWM Sumbar 2005-2010. Beliau adalah Drs. H. Rabain Khatib Pahlawan Kayo. Kami sering menyebut RBK. 

Sejak Jumat 15/10/2021, saya sudah di Padang. Marathon dg berbagai kegiatan . Dari BIM ke GDM pada saat kedatangan . Berlanjut koordinasi dan beberapa agenda. Tadi pagi rapat khusus Ketua Suprizen, M.A dan  Sekretaris Thaheransyah, M.A. Korp Muballigh Muhammadiyah (KMM) dg Penasihat PWM dan DP UM Sumbar H. Irman Gusman, S.E., M.B.A. di VIP Room BIM. 

Saya, Solsafad dan Wakil Rektor UM Sumbar Dr. Mursal, M.A. mendampingi. Di situ terlibat Ketua STMIK Indonesia Dr. Masyhuri Hamidi dan pimpinan Yayasan STMIK H. Ismail Gusman. 

Disepakati untuk kerjasama KMM - STMIK dalam pemanfatan IT untuk   Muballigh dan Pembinaan Mahsiswa STMIK oleh KMM dalam ke-Indonesiaan, ke-Islaman dan Kemuhammadiyahan . 

Setelah itu, KMM menyatu dg rombongan yg akan berangkat ke Jakarta bersama Pak Irman, Pak Gamawan Fauzi dan Prof Johermansyah Johan serta Pak H Arnis Dt Malano Basa. Mereka adalah Ketua DPD RI 2009-2016,  Menteri Dalam  Negeri 2009-2014, Dirjen Otonomi Daerah dan Saudagar Emas Minangkabau yg bukunya biografinya diluncurkan 2 Juni lalu.  




Mereka beramah-tamah. KMM mendapat dorongan yg kuat dari para tokoh tadi. Hadir Ketua MPI PWM 2000-2005 H Hasril Chaniago Wartawan Senior, Sejarahwan dan Penulis Biografi produktif. Ada Drs H Sudirman Gani, Sekda Kab Padang Pariaman. 

Acara berpindah ke Pasir Kandang. Meski secara nasional hari libur yg harusnya Selasa tetapi ditunda ke Rabu, ternyata di Kampus UM Sumbar, Dekan, Dosen dan Tendik  FAI tetap bekerja menyiapkan Akreditasi . 

Setelah shalat zuhur di Cahaya Rohani saya mampir ke FAI. Disambut hangat oleh mereka saya merasa bahagia. Melihat Dekan FAI Dr H Firdaus AN, M.A bersama tim yg kompak dan bersemangat.

Lalu agenda berlanjut ke rumah Bapak RBK seperti paragraf awal siluit kehidupan ini. Solsafad dan saya diterima dg hangat oleh Pak RBK dan Uni An (Dra. Hj. Dahliarti Rusli, isteri beliau . 

Rasa haru dan bahagia bertemu  suami-isteri ini membuat saya kelu. Dg kekuatan yg ada  beliau berdiri dari kursi roda. Lalu kami dudukkan bersama . 

Saya membuka tabir  tatap wajah ini dg menyerahkan dua buku biografi 68 tahun dan Islam sbg Dasar Negara, Polemik Natsir dan Sorkarno. Kedua buku itu sudah diluncurkan penerbitnya UMSB Press 18 Desember 2020. 

https://bakaba.co/dua-buku-shofwan-dibedah-para-cendikiawan/

 Lalu mengatakan bahwa buku 70 tahun RBK sudah saya terima.

Melihat wajahnya yang berseri, saya amat  gembira. Beliau asik bicara kepada kami dg bantuan Uni An. Beliau nampak bersemangat, meski kami datang  mendadak. Saya call Uni setelah shalat zuhur.

 Mestinya harus dikondisikan sebelumnya dg PWM dan Ortom. Bahkan Solsafad sudah di Taqwa . Saya minta dia datang . Dalam zaman serba instan ini rasanya hal itu lumrah. 

Pak  RBK sudah menulis belasan buku. Baik tentang Muhammadiyah maupun tentang bidang tugasnya sebelum pensiun Widiyaiswara Kemensos. Beliau pangkat terakhir IV/e. Setara Professor kalau dosen. 

Saya menatap wajahnya dalam-dalam. Ketulusan dan keikhlasannya terpancar bersih membersit dalam aura yg  mengagumkan. Kami pernah satu tim di PWM 13 ketika saya Ketua PWM 2000-2005.

 Waktu itu sembari  di PWM,  beliau membangun Kolej Islam Muhammadiyah Singapura bekerjasama dg IAIN-UIN.  Sejak Rektor Prof Mansur  Malik sampai sekarang. Saya diajaknya turut menjadi dosen di situ. 

Waktu merintis pembangunan  GDM Sawahan 62, kita PWM 2000-2005 disokong dg kuat oleh Ketua DPRD 2004-2009 H. Leonardy Harmainy, S.IP., M.H. Dt. Bandaro Basa.  Membuat design bangunan gedung ditanggung biayanya 300 juta oleh tokoh yg kini senator-DPD RI. 

Pak Leo bersama angota DPRD masa itu nengajukan hibah untuk pembiayaan dalam dua termen. Hal itu disambut oleh Gubernur (2005-2009) Gamawan Fauzi (Mendagri 2009-2014) dan mengizinkan Wagub Prof Dr Marlis Rahman menjadi Ketua Pembangunan. Dari PWM ada Tim Khusus mendampingi Ketua Pembangunan:  Mirwan Pulungan, Sudirman Nawawi, Abdul Rahman Chan dan lainnya. 

GDM di samping dana hibah APBD Provinsi karena masih ada penyempurnaan juga dibantu Prof Amin Rais, Hatta Rajasa dan Patrialis Akbar. 

  Banyak hal yg membersamai kami dalam menupang jalannya  “Matahari” Muhammadiyah bersama tokoh lain yg tak terbilang. Baik yg masih hadir di bawah matahari kehidupan maupun yg sudah menanti “di sana”. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shofwan Karim, Obituari Buya Mirdas Ilyas (3): Satu Rumah-Posko Bersama

Sejarah Tahlilan