Milad, Koperasi Syariah dan Obsesi Memiliki Gedung Full Day School SD
Pengajian Muhamadiyah 50 Kota:
Ahad (19.8.18)
Selesai mengikuti Wolrd Peace Forum ke-7, 14-16 Agustus 2018 di Jakarta, hati ini terjepit. Antara janji dan kemampuan. Semula saya merasa lapang karena Dr. Anwar Abbas tidak jadi ke 50 Kota untuk menyerahkan secara formal 10 Komputer kepada Madrasah Muallimin Muhammadiyah Kubang, 18.8.18. Alasannya, donatur Komputer itu sedang naik haji. Dan Komputer sudah ada di Madrasah tersebut. Hal itu sudah saya sampaikan kepada kepada Ketua PDM.
Akan tetapi saya diingatkan bahwa ada janji untuk Pengajian Muhamadiyah ke PDM 50 kota pekan ke-3 Agustus ini dan itu artinya Ahad, 19.8.18. Di tengah gundah hati itu, semua penerbangan ke Padang padat. Dan harga tiket tiga kali lipat dari harga biasa. Tiba-tiba mata ini tertumbuk ke harga tiket yang agak miring, 2 kali lipat dari yang biasa. Tentu serta merta saat itu disambar. Ini bagaikan realitas langsung dari maksud QS, Al-Thalaq, 65:2-3.
“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah nisacaya Allah akan mencukupkan (keperluannya.)…“.
Alahmdulillah, tengah malam di pergantian kalender 18-19.8 sampailah ke Padang. Hati menjadi lega setelah pagi subuh 19.8.18 berangkat ke SD Fullday School Muhammadiyah 50 Kota. Di situ sudah menanti ratusan warga Muhammadiyah di bawah tenda yang meriah di depan gedung SD tujuan tadi.
Langkah pertama masuk ke serambi gedung yang bersambung dengan tenda warna menyala itu disambut denga tari carano selamat datang oleh murid SD . Saya paham, rupanya di backdrop tertulis bahwa yang menjadi pembicara adalah Dr. H. Anwar Abbas, MA, Ketua PP Muhamamdiyah yang di atas telah disinggung berhalangan hadir.
Alhamdulillah, hati ini berkata, untung saya hadir. Kalau tidak tentulah warga akan kecewa. Dan acara mulai berlangsung satu persatu. Laporan Kepala SD yang juga adalah Ketua PDA 50 kota menyebut gedung yang sedang ditempati ini adalah sewaan dengan menyebut angka tertentu.
Panitia sudah terbentuk dan gedung ini kalau Muhammadiyah mau membeli dipatok oleh yang punya seharga 9 M. Itu berarti beberapa milyar di bawah harga bila dijual kepada pihak lain oleh pemilik. Ketua PDA yang juga Kepala SD ini berharap kepada warga Muhammadiyah bagaimana caranya mendapatkan dana sebanyak itu, untuk memiliki gedung ini. Ketua PDA ini juga menyampaikan bahwa menjelang ada tenaga yang tersedia, ia terpaksa merangkap.
Ketika Ketua PDM 50 Kota meyampaikan sambutannya, seperti tertulis di back drop disebut ulang agenda hari itu adalah peringatan milad Muhammadiyah ke 109 menurut tahun hijriyah (1330-1439). Memperingtai HUT RI ke 73 yang baru 2 hari diperingati negara secara resmi dan menyambut Idul Adha yang akan jatuh 22 Agustus serta meresmikan Koperasi Syariah Muhammadiyah 50 Kota.
Di dalam pengajian yang saya sampaikan pertama saya mengajak semua warga yang hadir untuk memperkokoh ketaqwaan kepada Allah swt. Mempererat silaturrahim. Lalu menyampaikan secara singkat pemahaman Islam menurut Muhammadiyah sebagai yang telah ditetapkan pada Muktamar ke 44 Jakarta th 2000 yang dikenal dengan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM).
Saya juga menyinggung soal konsepsi Muhammadiyah berkemajuan produk Muktamar 47 di Makassar 2017. Selanjutnya menyinggung begaimana memahami pihak lain yang menyebut soal Islam Nusantara. Tentu saja tak lupa mengupas sosal netralitas Muhamamdiyah sebagai persyarikatan dalam politik secara umum, Pilpres dan Pileg yang akan berlangsung 2019 nanti.
Di ujung pengajian, saya menyambut baik berdirinya koperasi syariah dan rencana membeli gedung untuk SD Full Day School ini. Menyarankan memperkuat kepanitiaan dengan tokoh internal dan eksternal yang punya perhatian kepada amal usaha dan kemajuan umat dengan kifrah Muhammadiyah. Bagaimana cara mendekati Bupati dan pihak lain yang terkait. Apalagi menurut Ketua PDM dan Ketua PDA, Bupati cukup memberikan perhatian kepada persyarikatan.
Soal masih rangkap jabatan Ketua PDA dengan Kepala SD, saya sudah mendengar jauh hari. Di kesempatan itu saya menekankan bahwa meski ada aturan tak boleh rangkap, tetapi sepanjang keadaan masih belum kondusif, apalagi kepala SD yang juga Ketua PDA bekerja sangat keras, sementara belum ada tenaga lain yang siap, saya menjamin keadaan itu dapat diterima.
Untuk meningkatkan gairah apa yang sudah dilakukan panitia rencana pembelian gedung tadi, di penutup pengajian saya melewakan dengan lantang untuk semua ikut berjihad dengan harta dan uang.
Saya mengatakan, setiap yang hadir dan semua warga Muhammadiyah dapat memberikan donasinya sesuai kemampuan. Saya pun mulai dengan selembar kertas uang nominal terbesar saat ini berwarna merah. Selanjutnya panitia menghiumbau dengan lantang dambil mengedarkan ketiding. Acara diakhiri setelah masuk waktu dan azan zuhur. ***
Komentar