Peresmian Kawasan Bisnis Muhammadiyah-Wardah Foundation

Peresmian Kawasan Bisnis Muhammadiyah-Wardah Foundation

Padang Panjang, 15/3/2020. Muhammadiyah Sumbar meresmikan AUM PDM Padang Panjang Ahad 15 Maret 2020. 





Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) ini diharapkan memicu pertumbuhan inisiatif gerakan ekonomi persyarikatan secara menyeluruh di 19 Kota dan Kabupaten.




Penandatanganan Prasasti Kawasan Bisni Muhammadiyah-Wardah Foundation.

Atas kerja sama Muhammadiyah dan Wardah Foundation ini, Ketua PWM berterimakasih kepada Dr. (HC) Hj. Nurhayati Subakat, Dra. Apt yang datang bersama suaminya Ir. H. Subakat. 
Founder, Owner Wardah Foundation, President Commissioner PT. Paragon Technology Innovation yang bersama PWM Sumbar menaungi kerjasama kawasan bisnis, disampaikan penghargaan yang sangat tinggi.





Demikian disampaikan Ketua PWM Sumbar Dr. Shofwan Karim dalam sambutannya di Masjid Taqwa Muhammadiyah Padang Panjang.
Pada saat yg sama Ketua PP Muhammadiyah Dr. Anwar Abbas meminta warga Muhammadiyah meningkatkan kecerdasan finansial untuk kesejahteraan diri, keluarga dan khusus warga Muhammadiyah dan masyarakat Sumbar.





Anwar menghimbau warga Muhammadiyah untuk meningkatkan terus gerakan ekonomi ummat ini. 
Tanpa putaran roda ekonomi Muhammadiyah tak punya energi menggerakkan pilar agama dan dakwah, pendidikan, kesehatan, gerakan sosial dan budaya pembinaan umat secara menyeluruh dan komprehensif. 
Sekretaris Umum MUI Pusat itu datang dengan Istri dan seorang staf PP Muhammadiyah.





Dr. Nurhayati Subakat, mengajak warga Muhammadiyah khususnya dan masyarakat luas umumnya untuk memanfaatkan peluang bisnis kerja sama ini untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
Pada bagian lain sambutanya, Nurhayati menyampaikan ulasan singkat inspirasi Ayahnya Bp H. Abdul Muin Saidi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Padang Panjang Batipuh X Koto 1963-1966.




Dr. H. Anwar Abbas, MM., M.Ag Ketua PP Muhammadiyah-Sekum MUI Pusat, duduk di kursi tengah memberi taushiyah.

Ayahnya yang pedagang dan pimpinan Muhammadiyah adalah inspiratornya untuk berkiprah malang melintang di dalam dunia usaha.
Nurhayati yg juga Bendahara Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah itu, menurut Shofwan Karim, sudah banyak membantu pertumbuhan dan program Muhammadiyah di Sumbar.




Ir. H. Subakat (kanan) bersama Ketua PWM dan Rektor UMSB ramah tamah.

PWM Sumbar selalu berharap kerjasama terus meningkat sekarang dan ke depan.
Pada saat itu turut hadir pejabat utama kota, Kepala Kantor Kemenag, DPRD, Forkompimkot dan Kacab Bank Nagari bersama Wali Kota Padang Panjang. 
Wako menyambut baik kerjasama kawasan bisnis ini. Akan terus mendorong dan membantu Muhammadiyah. Padang Panjang terletak di jantung Sumbar. Menjadi kota pendidikan, pusat kehidupan beragama, wisata dan bisnis.
Tepat sekali kerjasama Muhammadiyah dengan Wardah Foundation ada di kota Serambi Mekah ini. Untuk pengembangan pendidikan tinggi Wako akan membantu maksimal UMSB yg fakultasnya ada di Padang Panjang.




Prasasti lain MDMC-Wardah Foundation untuk air bersih nagari ditimpa banjir di Pasaman juga ditandatangani .

H. Arnis Saleh Dt. Malano Basa Angku Nan Jabang, tokoh masyarakat dan pelaku dunia usaha yg hadir waktu itu sudah pula membantu pembangunan Masjid Taqwa dengan dana dan material lainnya sebagai ikon utama kawasan bisnis ini di samping pusat pertokoan dan Hotel Muhammadiyah A Mu’in Saidi ini.
Turut hadir Sekretis MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) Sumbar Dr. Ahmad Wira. 
Dari Jakarta hadir Anggota DPR RI Drs. Guspardi Gaus, M. Si. Hj. Nevi Zuairina Irwan dan DPD RI Hj. Emma Yohanna. 
Hadir Mantan Wakil Menteri Dikbudnas yg kini Rektor Universitas Yarsi dan rombongan bersama undangan dari Sumbar. Semua PWM, PDM, AUM dan Ortom hadir bersama warga Muhammadiyah sekitar seribu orang.
Gubernur Sumbar Prof Dr. Irwan Prayitno yg juga secara pribadi adalah penasihat PWM Sumbar, karena ada hajat di Lintau pagi itu, siangnya ikut ramah tamah dg undangan di kediaman rumah keluarga Dr Nurhayati tak jauh dari kawasan bisnis ini. ***(SK)









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shofwan Karim, Obituari Buya Mirdas Ilyas (3): Satu Rumah-Posko Bersama

Sejarah Tahlilan