Cucu Bandaro Saga Jantan
Tanggung Jawab Membina Perilaku Masyarakat, (Mempertimbangkan Esai Cucu Magek Dirih) Sabtu, 31 Mei 2008 Oleh : Shofwan Karim Elha, Pengamat Masalah Sosial Kemasyarakatan Esai (tetap) Cucu Magek Dirih (untuk mudahnya kita sebut: Cucu Magek) di Padang Ekspres Minggu, menggelitik Cucu Bandaro Saga Jantan (untuk mudah kita sebut: Cucu Saga). Oleh karena kakeknya Bandaro Saga Jantan, sebelum maut merenggut diperalihan tahun 1960-an pernah berpesan. Kalau cucu besar nanti, maka selalulah bergandengan dengan orang-orang yang mendorong kemajuan dan kebaikan. Maka tulisan Cucu Magek yang bertajuk : “Kenapa Umara/Ulama dan Dai/Mubaligh Gagal Membina Perilaku Masyarakat?”, 25 Mei lalu, menurut renungan Cucu Saga bermaksud menyadari kalangan umara, ulama, dai dan muballigh untuk ber-muhasabah (intropeksi). Bagi Cucu Saga, intrsopeksi diri dua komponen itu saja belum cukup. Kiranya selain kalangan pemerintah (umara) dan