Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Lazismu QR Pay Pertama Sumbar

Bekerjasama dengan BSM, Lazismu Kota Pariaman Launching QR Pay Minggu, 28 April 2019 Direktur Lazismu Abdul Rajab didampingi Pihak BSM serahterimakan penyaluran zakat pada mustahiq yang merupakan pelaku usaha kecil di 4 Kecamatan Kota Pariaman. PARIAMAN  - Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Pariaman salurkan zakat usaha kecil kepada 18 orang warga pariaman sekaligus launching QR Payment kerjasama dengan BSM (Bank Syariah Mandiri) di gedung serba guna Aisiyah Kelurahan Jawi-Jawi II Kota Pariaman, Minggu (28/04). Pada kesempatan ini Direktur Lazismu Kota Pariaman Abdul Rajab mengatakan, penyerahan bantuan modal usaha kecil dengan jumlah Rp 9 juta dan Launching QR Payment merupakan sosialisasi sekaligus memperkenalkan Lazismu secara menyeluruh bagi masyarakat Kota Pariaman. "Dengan adanya pemberian bantuan modal usaha ini kedepannya para penerima tadi baik kader Muhammadiyah, Aisiyah dan warga lainnya yang memiliki usaha, diharapkan tahun depannya

Putra Sumpur Kudus: Indonesia Maju

TOKOH PENYEJUK NUSANTARA DARI KAMPUNG SUMPUR KUDUS Oleh. Asmul Khairi Kampung di kaki Bukit Barisan itu bernama Sumpur Kudus, berada dalam Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, di sanalah Ahmad Syafii Maarif atau yang lebih akrab dipanggil buya Maarif dilahirkan, buya dianugerahi penghargaan, “Anugerah Indonesia Maju 2018-2019, dalam kategori anugerah khusus dapat gelar Tokoh Pengejuk Nusantara” di Pullman Hotel, Jakarta, tepatnya pada hari Senin, 08 April 2019. Ini entah yang keberapa kalinya buya menerima penghargaan, semoga buya sehat, panjang umur, dan selalu berbuat untuk kemanusiaan, bangsa, dan negara tercinta. Pada kesempatan yang berharga ini, Saya diminta oleh buya untuk mewakili menerima penghargaan yang bergengsi tersebut karena buya sedang berada di Yogyakarta, ini merupakan yang kedua kalinya saya mewakili buya menerima penghargaan yang terhormat. Di mana pada waktu pengumuman para peraih penghargaan, nama buya merupakan yang pertama kali dipanggil ke depan oleh pani

Prof Dr Din Syamsuddin: Khilafah

https://indonesiainside.id/pilpres-dan-khilafah-politis/

Khilafah dan Peradaban Modern

OPINI Respons kepada KH Hamdan Rasyid Soal Khilafah Din Syamsudin (Ketua Dewan Pertimbangan MUI)  - Senin, 01 Apr 2019 07:56:41 WIB    0 Komentar Bagikan : Din Syamsudin (Ketua Dewan Pertimbangan MUI)  (Sumber foto : ist) Bismillahirrahmanirrahim Saya sudah membaca tanggapan terhasap imbauan saya agar semua pihak tidak kembangkan isu bernuansa keagamaan terkait Pilpres, khususnya dari KH. Hamdan Rasyid. Saya mengucapkan terima kasih atas nasihatnya agar saya belajar dan mendalami Bahasa Arab agar jangan sesat dan menyesatkan. Memang saya  mengakui pengetahuan saya tentang Bahasa Arab sangat minim, walaupun merasa sudah belajar sejak Madrasah Ibtidaiyah, di Gontor, UIN, hingga S2 dan S3 yang ada seminar dengan menggunakan Bahasa. Arab di UCLA dulu. Oleh karena itu saya ingin berguru kepada Ust. KH. Hamdan Rasyid yang pengetahuan Bahasa Arabnya tinggi dan dalam. Untuk itu saya ingin beliau menguji pemahaman saya tentang konsep Al-Qur"an, khususnya tentang khalifah dan kh