Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Tiga Pendekar di Balik Kongres 19

Tiga Tokoh Muhammadiyah Minangkabau Dibelakang Suksesnya Congres Muhammadiyah ke-19 01/11/2018     Tiga Tokoh Muhammadiyah Minangkabau Dibelakang Suksesnya Congres Muhammadiyah ke-19 Oleh: Arief Budiman Ch Penyelenggaraan Congres Muhammadiyah ke-19 di Minangkabau, tepatnya di Bukittinggi, telah usai sukses dilaksanakan, pada tanggal 14-21 Maret 1930. Congres ini merupakan pertemuan tahunan (Congres) Muhammadiyah yang pertama kali diselenggarakan di luar pulau Jawa. Artinya, berjarak 18 tahun setelah Muhammadiyah resmi berdiri tahun 1912 di Kauman Kota Yogyakarta. Sebenarnya, secara resmi Muhammadiyah berdiri di pulau Sumatera belum terlalu lama dari waktu penyelenggaraan Congres 1930, yakni pada 1926 bulan Juni baru berdiri Muhammadiyah Daerah Minangkabau di Padang Panjang, Sumatera Barat. Artinya, hanya berjarak 4 tahun setelah berdiri resmi, Muhammadiyah Daerah Minangkabau sudah “berani” menjadi tuan rumah dan menyelenggarakan Congres dengan mengambil tempat di Bukittinggi.

Haedar: Sikap Muhammadiyah di Pilpres 2019

Gambar
http://www.tribunnews.com/regional/2019/02/07/haedar-nasir-tegaskan-sikap-muhammadiyah-di-pilpres-2019-netral Haedar Nasir Tegaskan Sikap Muhammadiyah di Pilpres 2019 Netral www.tribunnews.com Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nasir, menegaskan institusi yang dipimpinnya netral tapi aktif dalam pertarungan Pilpres 2019. KOMPAS IMAGES Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir  Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Ketua PP Muhammadiyah , Haedar Nasir , menegaskan institusi yang dipimpinnya netral tapi aktif dalam pertarungan Pilpres 2019. "Aktif ini untuk menjaga dan merawat bangsa agar kontestasi politik ini menjadi pertandingan yang keras, melibatkan isu-isu keagamaan, suku, ras dan golongan," kata Haedar, di Malang, Kamis (7/2/2019). Ia mengungkapkan Muhammadiyah berupaya menghadirkan diskursus politik dan keagamaan yang sehat, damai, penuh toleransi dan menyebarkan benih persauda

Hoax Jangan Dilawan Hoax: Aisyah RA yang Bersih dan Turunnya Ayat 11 dan 22 QS An-Nur

Gambar
Tafsir Surah An-Nuur Ayat 11 إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ “ Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar .” (QS. An-Nuur: 11) Maksud Ayat Sepuluh ayat dari ayat sebelas semuanya membicarakan tentang ‘Aisyah Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha ketika orang-orang munafik memberikan tuduhan padanya bahwa Aisyah telah berselingkuh. Ayat ini diturunkan untuk menunjukkan tidak benarnya tuduhan tersebut. Lihat  Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim  karya Ibnu Katsir,