Dalam Sejarah, Baru Sekarang Orang Minang dapat Magsaysasy

Dalam Sejarah, Baru Sekarang Orang Minang dapat Magsasysay

Sabtu, 01/11/2008 21:51 WIB


padangmedia.com - PADANG – Kita tidak boleh hanya jujur menilai orang tapi juga harus jujur menilai diri kita. Kita tidak boleh terjebak pada romantisme masa lalu saja. Katakanlah tokoh kita dulu hebat-hebat, padahal tokoh kita sekarang banyak juga yang hebat.

“Kita memuji Pak Azwar, saat produksi PT Semen Padang mencapai 600 ribu ton. Saat Pak Endang sekarang produksi semen kita sudah 6 juta ton, kita tidak memuji. Itu artinya apa. Kita hanya objektif mengatakan orang lain tapi kita tidak objektif untuk diri kita sendiri,” ungkap Gamawan Fauzi Gubernur Sumbar kepada padangmedia.com, Sabtu (1/11) di Gubernuran Padang, usai acara syukuran Syafii Maarif atas penghargaan Ramon Magsaysay di Gedung Serbaguna Semen Padang..

Ditambahkan Gamawan, tanpa mengurangi penghargaan terhadap tokoh-tokoh masa lalu kita juga harus adil pada masa kini dengan memberikan penghargaan. Menurut Gamawan, banyak tokoh-tokoh kita pada masa kini yang hebat. Salah satunya adalah Syafii Maarif yang mendapat penghargaan dari dunia internasional. “Dalam sejarah Minangkabau, ini baru sekarang orang Minang dapat Magsaysay. Dalam bidang ini Cuma ada dua orang Indonesia yang mendapat penghargaan ini Itu artinya apa. Prestasi itu tidak sesederhana yang kita bayangkan. Banyak orang Minang yang hebat sekarang seperti juga dimasa lalu,” jelasnya.

Dengan adanya syukuran ini, sebut Gamawan, adalah hal yang pantas sebagai apresiasi warga Sumbar pada pak Syafii Maarif. Selain itu juga adalah ungkapan syukur disaat banyak orang pesimis dengan munculnya tokoh Minang pada masa kini. Hal ini adalah motivasi bagi masyarakat Minang bagi masa datang.

“Untuk itu kita terus mendorong mereka yang berprestai dengan memberikan penghargaan. Kita tidak hanya memberikan punish, tetai juga memberikan reward yang lebih banyak. Karena sebenarnya sukses itu juga diukur dengan penghargaan yang sudah kita berikan,” katanya.

Selain Syafii, kata Gamawan masih banyak tokoh kita di tingkat nasional yang hebat. Miwsalnya di BUMN ada Emirsyah Sattar, ada Djoni, Rinaldi.. Belum lagi di departemen, dirjen, tingkat direktur, banyak orang Minang. Mereka karena sudah sangat professional, sebagian mereka ada yang melupakan kultur ini mereka sudah menjadi bagian masyarakat dunia. Sebaliknya ada yang sangat kental kepeduliannya.

“Mereka yang hebat itu bermacam-macam. Ada yang berkontribusi melalui pikiran, saran pendapat atau tenaga.Adauga dalam bentuk uang, fasilitas, macam-macam tergantung bagaimana mereka mengabdi pada daerahnya,” ulasnya. (nit)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shofwan Karim, Obituari Buya Mirdas Ilyas (3): Satu Rumah-Posko Bersama

Sejarah Tahlilan