Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2008

Agama untuk Perdamaian

Gambar
Agama untuk Perdamaian Jumat, 27 Juni 2008 http://www.padangekspres.co.id/content/view/10631/55/ Oleh : Shofwan Karim, Peserta World Peace Forum 2008 Manusia memerlukan rasa damai, jauh dari konflik dan kekerasan. Ketika hidup dalam kelompok atau ketika kelompoknya bersinggungan dengan kelompok lain, kerawanan mulai terjadi. Bahkan, tidak sekadar itu. Ketika seseorang berhubungan dengan yang lain meskipun dalam keluarga sendiri, suku sendiri, agama sendiri, konflik bisa muncul tiba-tiba. Konflik bisa muncul secara eksternal maupun internal. Namun konflik biasanya tidak datang tiba-tiba. Konflik mempunyai akar atau urat tunggang. Upaya menata resolusi konflik pada ribuan spot di planet bumi saat ini, secara ideal hendaknya simultan dilakukan dengan penanaman benih kedamaian. Perasaan damai dan tenteram diperlukan ketika ada kehidupan sosial yang berlatar belakang keanekaragaman sosial budaya, agama, suku, politik, ekonomi, pen

Bustanuddin Agus. SDM

Industri Otak atau Industri SDM? Selasa, 24 Juni 2008 Oleh : Bustanuddin Agus, Dosen FISIP Unand Sadar sulit akan menang kalau ikut berpacu dengan daerah, apalagi negara lain, dalam bidang industri dan agroindustri, Sumbar optimis bisa menyamai, kalau tidak akan mengalahkan, daerah dan negara lain kalau menggarap industri otak sebagai produk unggulan. Produk yang akan dijual di pasar bebas nasional atau internasional memang harus unggul sehingga orang berminat membeli. Suatu kemungkinan yang “menjanjikan”, seperti diungkap oleh Prof. Emil Salim sejak seperempat abad yang lalu dan oleh Gubernur Sumbar dalam berbagai kesempatan (seperti dalam pertemuan dengan para rektor Jum’at lalu). Karena itu akan digalang dana untuk memberi beasiswa kepada mahasiswa kurang mampu. Jangan hanya bernostalgia pada masa lalu tokoh-tokoh nasional banyak dari Minang (walaupun andil Minang atau Sumbar untuk membesarka

Yayasan Pendidikan Sumbar

Beasiswa, Pemprov Bentuk Yayasan http://www.padangekspres.co.id/content/view/9099/104/ Sabtu, 14 Juni 2008 Padang, Padek -- Pemprov Sumbar segera membentuk yayasan untuk penyedia dana. Sedianya dana tersebut akan dikumpulkan dari sumbangan pihak ketiga seperti Community Social Development (CSR) perusahaan-perusahaan besar yang ada di Sumbar. Saat ini sudah diterima dari PT Rajawali sebesar Rp28 miliar sejak tahun 2006 lalu. Ditargetkan, dana tersebut akan diperoleh sampai 2009 dengan total dana mencapai Rp45 miliar. “Sekarang dana yang sudah ada di kas daerah Bank Nagari Rp28 miliar. Kita targetkan dana tersebut menjadi Rp45 miliar. Dana Rp 45 miliar ini nanti akan abadi tidak akan berkurang. Kita usahakan dana tersebut terus bertambah untuk diberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa miskin asal daerah itu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau diberikan pinja

Bahasa Inggris

Syarat Lulus PNS, TOEFL di Atas 400 Sabtu, 14 Juni 2008 Padang, Padek -- Kemampuan bahasa Inggris di berbagai jenjang pendidikan di Sumbar dinilai masih rendah. Ke depan perlu adanya komitmen dari perguruan tinggi atau di jenjang pendidikan mulai dari SD sampai SMA untuk memasyarakatkan bahasa Inggris. Jika diperlukan, Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi akan membuat peraturan gubernur atau surat keputusan untuk pendidikan bahasa Inggris ini. Di Unand kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa (Unand) masih rendah. Dari ribuan mahasiswa baru Unand, hanya 27 persen yang memiliki TOEFL di atas 400. Sedang, untuk semua lulusan hanya 7 persen saja yang punya TOEFL di atas dari 400. ”Kalau di tingkat perguruan tinggi perlu ada standar atau aturan yang jelas kalau siswa yang akan lulus perguruan tinggi tersebut harus memiliki TOEFL lebih dari 450. Sedangkan untuk tingkat SD sampai SMA perlu ditingkatkan latihan be

Miko Kamal.Industri Orang Baik

Gambar
”Industri Otak” atau ”Industri Orang Baik”? (Menanggapi Shofwan Karim) Rabu, 25 Juni 2008 Oleh : Miko Kamal, mahasiswa Macquarie University, Sydney Dua hari berturut-turut (Rabu-Kamis/18-19 Juni 2008) cendikiawan Sumatera Barat Shofwan Karim (“SK”) menulis dua artikel di harian ini dengan judul ”Menyambut Gagasan Gubernur GF”. Dua tulisan itu merupakan dukungan penuh SK terhadap keinginan kuat Gubernur Gamawan Fauzi (SK menyingkatnya dengan “Gub GF”) mempercepat terealisirnya pembangunan ”industri otak” di Sumatera Barat. Seperti yang dikatakan SK, Gub GF mengajak para rektor untuk merenungkan diskursus ”industri otak” yang sudah disuarakan oleh Emil Salim sekitar 25 tahun yang lalu. Sekarang, Gub GF sudah tak sabar lagi menunggu konsep kongkrit, terutama dari para rektor, tentang “industri otak” itu. Saya kira kita semua, secara prinsip, bersetuju dengan gagasan ‘industri otak” yang dik

Mestika Zet: Berhentilah Industri Otak

Berhentilah Menggunakan Istilah ”Industri Otak” untuk Urusan Pendidikan! (1) Sabtu, 28 Juni 2008 Cara kita memandang manusia – dalam hubungannya dengan pendidikan – sering kali tercermin dari bahasa/ istilah yang digunakan. Bahasa adalah pola fikir (mind-set). Ia memberi bentuk pada ide atau konsep. Begitulah yang terjadi ketika kita mengikuti debat atau polemik para pendikiawan Sumatera Barat seputar ”industri otak” di media ini sejak minggu terakhir. Istilah ”industri otak” yang pernah dilansir oleh Emil Salim sekitar seperempat abad lalu itu kini tiba-tiba mengemuka lagi. Sekarang digelindingkan kembali oleh Shofwan Karim, sekaitan dengan ajakan Pak Gubernur Gamawan Fauzi terhadap para rektor agar ”industri otak” di daerah ini dibangkitkan kembali (Padek, 18-19/6/08). Kata ”dibangkitkan” menjadi penting, karena asumsinya Sumatera Barat dulu pernah menjadi gudang kaum cerdik pandai yang berkiprah d

Dino Patti Djalal

Saatnya Pemimpin Berpikir Solusi, Dino Luncurkan Buku “Harus Bisa” Sabtu, 28 Juni 2008 Jakarta, Padek -- Buku berjudul “Harus Bisa! Seni Memimpin ala SBY” yang ditulis Dino Patti Djalal, Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional/Juru Bicara Kepresidenan di-launching, di Museum Nasional, tadi malam. Terlepas dari penilaian, bahwa buku ini merupakan pencitraan bentuk lain dari figur Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tapi yang pasti sejumlah tokoh yang didaulat menyampaikan testimoni (sambutan mengomentari buku, red) mengapresiasi positif. Buku setebal 430 halaman ini, dinggap sebagai salah satu karya anak bangsa terbaik, di tengah berjibunnya buku-buku tentang kepemimpinan yang berasal dari Eropa dan Amerika. Memang, sejauh ini kebanyakan buku-buku yang mengupas soal seni kepemimpinan jarang sekali ditulis oleh orang Indonesia. “Saya telah membaca buku ini sampai tuntas. Jarang sekali ini say

Pemuda Antar Negara

Gambar
Putra Sumbar Ikuti Pertukaran Pemuda Internasional Sabtu, 14 Juni 2008 Padang, Padek -- Tiga mahasiswa asal Perguruan Tinggi di Sumbar, dipercaya mewakili Indonesia untuk mengikuti pertukaran pelajar. Mereka yakni Harry Jundrio mahasiswa Manajemen angkatan 2002 dari Unand, yang akan mengikuti pertukaran pemuda Indonesia-Australia. Kemudian, Yeng Primawati, mahasiswa asal Universitas Putra Indonesia (UPI) dijadwalkan mengikuti pertukaran pemuda Indonesia-Kanada, dan Endo Refano mahasiswa Teknik Industri Unand angkatan 2002 mengikuti program Kapal Asean-Jepang. Ketua Tim Seleksi Shofwan Karim yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah saat bertemu Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi di Gubernuran kemarin menyebutkan, pertukaran pelajar tersebut satu bentuk program silaturahmi dan persahabatan generasi muda antarbangsa. Untuk kegiatan kapal Asean-Jepang, nantinya akan mengunjungi 10 negara selama 10 tahun. Program ini sudah dilaksanakan sejak tahun 1978. Direncanakan kegiatan ini ak

Transformasi Islam

Gambar
Transformasi Islam, Budaya dan Peradaban, (Kerisauan Bersama Cucu Magek Dirih) Kamis, 12 Juni 2008 Oleh : Shofwan Karim, Cendekiawan Muslim Kerisauan Cucu Magek Dirih (Cucu Magek/CM), harus diakui telah menjadi kerisauan kita bersama. Termasuk Cucu Bandaro Saga Jantan (Cucu Saga/CS). Maka berikut ini diskusi lanjutan dalam rangkaian menyambut esai CM, Selasa 3 Juni lalu: “ Transformasi Islam yang Membina Perilaku Umat (Shofwan Tidak Risau/Sudah Puas?)”. Sebelumnya, CM (Sutan Zaili Asril) menulis kegagalan subyek pembina perilaku umat. (Lihat, Padang Eskpres, “Kenapa Umara/Ulama dan Dai/Mubaligh Gagal Membina Perilaku Masyarakat?”, Minggu, 25/5. Terhadap esai itulah CS (Shofwan Karim) menulis, “Tanggung Jawab Membina Perilaku Masyarakat—Mempertimbangkan Esai Cucu Magek Dirih”, Sabtu, 31/5. Kalau tidak salah, kali ini CM menggeser pokok pembahasan dari yang semula subyek (umara/ulama, dai/muballigh) yang gagal melakukan pembinaan ummat kepada hal bawaan subyek itu, yaitu